Langsung ke konten utama

Nebula Kepala Monyet


Adegan video dimulai dari pemandangan langit malam di dekat rasi bintang Gemini dan Orion, yang selanjutnya diperbesar melalui observasi Teleskop Antariksa Hubble NASA ke puncak pilar-pilar Nebula Kepala Monyet.
 
Pilar-pilar di sepanjang salah satu tepi nebula ditampilkan dalam panjang gelombang cahaya kasat mata dan inframerah. Hubble kemudian mengungkap pemandangan gas dan debu yang menguap karena radiasi energik dari bintang-bintang belia.
 
Nebula Kepala Monyet, atau NGC 2174, adalah sebuah wilayah pabrik bintang di mana bintang-bintang terang yang baru saja terbentuk di dekat pusat nebula, menerangi gas di sekitarnya dengan radiasi energik.
 
Bersama dengan hembusan angin bintang yang sangat kuat, radiasi yang energik mengikis gas dengan massa jenis yang lebih rendah. Sementara kantong-kantong gas dengan massa jenis yang lebih tinggi mampu menahan erosi, dan membentuk pilar serta puncak di sepanjang tepi terdalam nebula.
 
Nebula Kepala Monyet terlihat berwarna coklat tua dengan kepulan debu kosmik merah berkarat dan latar belakang gas berwarna biru cerah.
 
Rona nebula yang indah ini sebenarnya merupakan komposit dari beberapa citra Hubble yang diabadikan menggunakan beberapa filter kamera, untuk mengungkap kombinasi warna yang tidak teramati oleh mata manusia.
 
Terletak sekitar 6.400 tahun cahaya di rasi Orion, Hubble sebelumnya telah mengamati Nebula Kepala Monyet pada tahun 2011. Nebula itu diketahui mengandung semua bahan baku untuk memproduksi bintang-bintang baru.
 
Sayangnya, proses produksi berlangsung kurang efisien karena sebagian besar bahan baku terbuang sia-sia oleh awan gas dan debu yang menyebar secara bertahap. Bahkan persebaran awan gas debu terakselerasi oleh bintang-bintang muda panas yang menghembuskan angin bintang berkecepatan tinggi.
 
Sumber: Evaporating Peaks: Pillars in the Monkey Head Nebula
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...