Langsung ke konten utama

Fotogenik, 10 Galaksi Ini Membentuk Struktur Kosmik Menarik

Galaksi mengacu pada sebuah sistem kosmik raksasa yang terdiri dari bintang, planet, gas dan debu yang terikat secara gravitasi. Tata surya kita, misalnya, adalah bagian dari galaksi Bima Sakti, yang memiliki lebih dari 100 miliar bintang. Dan menurut perhitungan saat ini, alam semesta diperkirakan menampung lebih dari dua triliun galaksi.

Sebagian besar galaksi dimasukkan ke dalam klasifikasi berdasarkan bentuknya. Spiral (seperti galaksi Bima Sakti kita), elips, atau tidak beraturan. Namun ada beberapa galaksi yang menentang semua upaya klasifikasi ini. Beberapa galaksi dapat memiliki bentuk yang aneh dan ganjil, disebabkan oleh interaksi gaya gravitasi antar galaksi.

Interaksi gravitasi membentuk struktur galaksi yang seolah terlihat menyerupai gambar ilustrasi seorang seniman. Dilansir dari galeri gambar NASA, 10 foto menakjubkan berikut difokuskan ke struktur galaksi yang menarik dan fotogenik.

galaksi-bianglala-informasi-astronomi


Terletak sekitar 500 juta tahun cahaya di rasi Sculptor, bentuk galaksi yang seperti wahana bermain bianglala ini dihasilkan oleh tabrakan ganas antara dua galaksi. Sebuah galaksi yang ukurannya lebih kecil telah melintas ke arah cakram galaksi yang lebih besar dan menghasilkan gelombang kejut yang menyapu gas dan debu. Seperti riak-riak air yang dihasilkan saat sebuah batu dilemparkan ke sebuah danau, gelombang kejut memicu wilayah intens pembentukan bintang (tampak berwarna biru). Struktur cincin di wilayah terluar berukuran sekitar 1,5 kali lebih besar daripada Bima Sakti, sekaligus menandai gelombang kejut yang terjadi paling awal.

galaksi-kincir-angin-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA and the Hubble Heritage Team (STScI/AURA); Acknowledgment: W. Blair (STScI/Johns Hopkins University) and R. O’Connell (University of Virginia)


Messier 83 atau Galaksi Kincir Angin Selatan, terletak 15 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Hydra. Gambar ini menangkap ratusan ribu bintang, ribuan gugus bintang, dan ratusan sisa-sisa ledakan supernova. Dengan mempelajari sisa-sisa supernova ini, para astronom dapat lebih memahami sifat bintang yang menyebarkan unsur-unsur kimiawi yang ditempa di inti bintang melalui fusi nuklir ke seluruh galaksi, yang berkontribusi atas unsur logam bagi bintang-bintang baru generasi selanjutnya.

Generasi terbaru bintang di Messier 83 sebagian besar terbentuk di dalam gugus yang terletak di tepi jalur putaran debu yang gelap. Gugus bintang belia yang terang ini baru berusia beberapa juta tahun dan menghasilkan sinar ultraviolet dalam jumlah besar. Sinar ultraviolet diserap oleh awan gas hidrogen yang menyebar di sekitarnya dan menyebabkan mereka berwarna merah muda.

galaksi-antena-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA and the Hubble Heritage Team (STScI/AURA); ESA/Hubble Collaboration, HST/ACS; STScL-PRC06-46


Citra paling tajam dari penggabungan antara dua galaksi yang membentuk struktur menyerupai antena. Selama fenomena tabrakan, miliaran bintang akan terbentuk. Wilayah-wilayah yang menjadi tempat kelahiran bintang adalah yang paling terang dan paling padat, kerap disebut sebagai gugus bintang super.

Dua galaksi spiral yang mulai berinteraksi beberapa ratus juta tahun yang lalu ini adalah sampel terdekat dan termuda dari fenomena tabrakan sepasang galaksi. Hampir setengah dari objek redup di dalam Galaksi Antena adalah gugus belia yang terdiri dari puluhan ribu bintang. Gumpalan oranye di sebelah kiri dan kanan dari pusat gambar adalah inti dari kedua galaksi, yang terutama mengandung bintang-bintang tua diselingi oleh filamen-filamen debu berwarna coklat. Kedua galaksi juga dihiasi oleh titik-titik yang merupakan wilayah-wilayah pembentuk bintang biru yang dikelilingi oleh gas hidrogen bercahaya merah muda.

galaksi-cincin-informasi-astronomi


Apakah terdiri dari satu atau dua galaksi? Astronom Art Hoag pertama kali menanyakannya saat menemukan galaksi cincin yang tidak biasa ini. Di wilayah terluar adalah struktur menyerupai cincin yang didominasi oleh bintang-bintang biru terang, sementara di dekat bagian pusat adalah bintang-bintang yang lebih merah, lebih tua dan membentuk struktur menyerupai bola.

Di antara keduanya adalah celah yang tampak hampir sepenuhnya gelap. Bagaimana galaksi semacam ini terbentuk masih belum diketahui, meskipun beberapa objek serupa telah diidentifikasi dan secara kolektif diberi label sebagai galaksi cincin. Beberapa hipotesis menggagas galaksi cincin dihasilkan oleh tabrakan antar galaksi yang terjadi miliaran tahun yang lalu dan efek gravitasi dari batang pusat galaksi telah menghilang. Terletak 600 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Serpens, galaksi cincin membentang sekitar 100.000 tahun cahaya. Secara kebetulan, terlihat di celah (arah jam satu) adalah sebuah galaksi cincin lainnya yang terletak lebih jauh lagi.

galaksi-cerutu-informasi-astronomi
Kredit: NASA/ESA/The Hubble Heritage Team (STScI / AURA)


Disebut “galaksi cerutu”, meski nama teknisnya adalah putaran rotator. Seperti gelondong, struktur galaksi menyerupai cerutu dan berotasi di sepanjang sumbu terpanjangnya. Galaksi ini terbentuk ketika dua galaksi spiral bertabrakan. Salah satu galaksi kemudian membentuk sebuah “batang” yang akhirnya menghasilkan galaksi elips berbentuk cerutu. Sedangkan bintang-bintang di galaksi lainnya mengorbit batang galaksi.

galaksi-bunga-matahari-informasi-astronomi
Kredit: ESA/Hubble & NASA

6. Galaksi Bunga Matahari

Terletak sekitar 27 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Canes Venatici, Messier 63 atau Galaksi Bunga Matahari tergolong sebagai galaksi spiral flokulen. Tidak seperti galaksi spiral kebanyakan, galaksi spiral flokulen tidak memiliki lengan spiral yang mudah didefinisikan, namun justru memiliki lengan yang terputus-putus. Dua lengan spiral tampak berliku di sekitar inti galaksi yang berwarna kuning. Lengan galaksi bersinar oleh radiasi dari bintang-bintang biru yang baru saja diproduksi dan dapat lebih jelas terlihat dalam pengamatan panjang gelombang inframerah.

galaksi-bunga-mawar-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA, and the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)


Interaksi gravitasi antara dua galaksi yang diberi kode Arp 273 ini membentuk struktur mirip bunga mawar. Cakram galaksi spiral yang berukuran lebih besar, UGC 1810, terdistori karena pasang surut gaya gravitasi dari galaksi pengiring yang berada di bawahnya, UGC 1813. Bercak-bercak permata biru di bagian atas adalah kombinasi cahaya dari gugus bintang biru belia yang sangat cerah dan panas. Bintang-bintang masif ini bersinar terang dalam cahaya ultraviolet.

Serangkaian pola spiral yang tidak biasa di galaksi yang lebih besar, mengindikasikan interaksi antara kedua galaksi. Lengan terluar tampak melingkar seperti cincin tidak sempurna, sebuah fitur yang akan terlihat saat interaksi antara dua galaksi yang saling melintas berlangsung. Fenomena ini menunjukkan galaksi yang lebih kecil sebenarnya menukik lebih dalam dan tidak mengarah langsung ke pusat UGC 1810. Lengan-lengan spiral terdalam begitu terdistorsi, melengkung dan bergeser dari posisinya semula, sementara salah satu lengan spiral terdalam berada di belakang tonjolan galaksi dan keluar dari sisi yang lain.

galaksi-sombrero-informasi-astronomi
Kredit: NASA and the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)


Juga kerap disebut Galaksi sombrero (topi khas meksiko), Messier 104 terletak 28 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Virgo. Ciri khas galaksi dengan orientasi sudut pandang edge-on (tampak samping) ini adalah tonjolan inti galaksi putih cemerlang yang dikelilingi jalur debu tebal yang terdiri dari struktur spiral galaksi. Jalur debu adalah lokasi pembentukan bintang, sedangkan bagian pusat diperkirakan menjadi rumah bagi sebuah lubang hitam supermasif.

Sistem di Galaksi Sombrero melimpah dengan gugus bintang globular, sekitar hampir 2.000 gugus, 10 kali lebih banyak daripada gugus bintang globular di galaksi Bima Sakti, meskipun usianya kurang lebih setara, 10-13 miliar tahun. Tertanam di dalam inti yang terang adalah sebuah cakram yang lebih kecil (tidak terlihat pada gambar), yang cenderung relatif miring ke cakram yang lebih besar. Emisi sinar-X mengungkap aktivitas material yang jatuh ke lubang hitam supermasif dengan massa mencapai satu miliar kali lipat masa Matahari di pusat galaksi.

galaksi-berudu-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA, and D. Elmegreen (Vassar College)


Galaksi LEDA 36252 (Kiso 5639) adalah salah satu sampel Galaksi Berudu, karena kepalanya yang terang dan padat dengan ekor yang memanjang. Galaksi Berudu tergolong langka di lingkungan kosmik kita. Dari sekitar 10.000 galaksi di lingkungan alam semesta lokal, hanya 20 di antaranya yang merupakan Galaksi Berudu. Sebagian besar sampel Galaksi Berudu justru kerap ditemukan di lingkungan alam semesta jauh. Bintang-bintang di Galaksi Berudu umumnya sudah lanjut usia, fosil hidup dari sejarah awal alam semesta saat galaksi-galaksi pertama terbentuk.

Kepala Galaksi Berudu mengandung bintang-bintang belia yang mengelompok untuk membentuk gugus bintang. Sedangkan ekor yang memanjang, terlihat membentang jauh dari kepala dan bertebaran dengan bintang-bintang biru terang, mengandung setidaknya empat wilayah pembentuk bintang. Ekor galaksi terlihat tampak lebih tua dibandingkan kepala galaksi.

galaksi-penguin-dan-telur-informasi-astronomi
Kredit: NASA-ESA/STScI/AURA/JPL-Caltech


Interaksi gravitasi antara dua galaksi yang disebut Arp 142, membentuk struktur mirip seekor penguin yang sedang menjaga telurnya. Pasangan dramatis ini menunjukkan gaya pasang surut dari kedua galaksi yang secara perlahan menyeret mereka untuk saling mendekat.

Galaksi yang mirip “penguin”, NGC 2336, mungkin merupakan sebuah galaksi spiral yang relatif normal, terlihat rata seperti kue serabi dengan lengan-lengan spiral simetris. Kaya dengan bintang-bintang panas yang baru terbentuk (terlihat sebagai filamen kebiruan), struktur NGC 2336 telah terdistorsi karena merespons tarikan gravitasi tetangganya. Sebaliknya galaksi yang mirip “telur”, NGC 2937, hampir tidak berbentuk. Cahaya bintang yang begitu terang berwarna kehijauan menunjukkan populasi bintang-bintang yang berusia jauh lebih tua.

Pada akhirnya mereka akan menyatu untuk membentuk galaksi tunggal, yang mencampur masing-masing populasi bintang, gas dan debu. Fenomena penggabungan semacam ini mungkin adalah sebuah langkah signifikan dalam sejarah evolusi galaksi-galaksi raksasa yang kerap kita lihat di lingkungan alam semesta lokal, termasuk galaksi Bima Sakti kita.

Menarik bukan, alam semesta selalu menyimpan banyak kisah menarik yang tak terduga. Lantas, gambar mana yang paling fotogenik, jadikan wallpaper di hp-mu, atau ketik nomor gambar pilihanmu di kolom komentar.

#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang