Langsung ke konten utama

Messier 9, Kemilau Permata Kosmik Gugus Bintang Globular

messier-9-kemilau-permata-kosmik-informasi-astronomi
Kredit gambar: NASA & ESA

Teleskop Antariksa Hubble kolaborasi NASA dan ESA telah menghasilkan gambar paling detail Messier 9 (NGC 6333), sebuah gugus bintang globular yang terletak sekitar 25.000 tahun cahaya dari Bumi di dekat pusat galaksi Bima Sakti. Koleksi bintang yang membentuk gugus bola ini terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang, namun Hubble dapat mengatasinya dengan sangat mudah dan mengungkap lebih dari 250.000 bintang di dalamnya.

Gugus bintang globular diduga menyimpan beberapa bintang tertua di galaksi kita yang lahir saat alam semesta masih sangat muda. Selain jauh lebih tua daripada Matahari (sekitar dua kali usia Matahari), komposisi bintang penghuni Messier 9 juga sangat berbeda karena miskin kandungan elemen berat.

Secara khusus, unsur-unsur krusial yang dibutuhkan oleh kehidupan di Bumi, seperti oksigen dan karbon, dan besi yang membentuk inti planet kita, sangat langka di Messier 9 dan gugus bintang sejenis. Karena unsur-unsur berat ditempa secara bertahap di inti bintang-bintang masif dan disebar ke seluruh galaksi melalui ledakan supernova. Saat bintang-bintang Messier 9 terbentuk, kadar elemen yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ini jauh lebih kecil.

Sesuai namanya, Messier 9 ditemukan oleh astronom legendaris Charles Messier asal Prancis pada tahun 1764. Tidak ada satu pun bintang di dalam gugus yang dapat diamati meskipun menggunakan teleskop tercanggih saat itu. Messier hanya melihatnya sebagai sebuah bercak cahaya redup dan mengklasifikasikan Messier 9 sebagai nebula. Bintang-bintang di dalam gugus globular baru bisa diamati pada abad ke-18, terutama oleh astronom William Herschel.

Perbedaan instrumen yang digunakan oleh Messier dan para astronom saat ini sangat kontras. Hubble yang dipersenjatai dengan kamera resolusi tinggi, sangat mumpuni untuk mengatasi setiap bintang hingga di wilayah pusat gugus yang penuh sesak.

Lebih dari 250.000 bintang di dalam gugus terfokus pada detektor Advanced Camera for Surveys Hubble secara mendetail. Selain menampilkan masing-masing bintang, Hubble bahkan mampu mengungkap berbagai warna bintang yang terkait secara langsung dengan suhu bintang. Semakin merah warna bintang, suhunya semakin dingin. Semakin biru warna bintang, suhunya semakin panas. Variasi suhu bintang Messier 9 dapat terungkap sangat mudah melalui palet warna yang terlihat dalam gambar Hubble.

Lingkungan Messier 9 juga dianggap menarik karena dihiasi dua nebula yang luas dan gelap. Awan kosmik hitam pekat debu antarbintang Nebula Barnard 259 (di sebelah tenggara Messier 9) dan Nebula Barnard 64 (di sebelah barat), terlihat jelas dalam gambar wide-field Hubble.

bagan-bintang-messier-9-informasi-astronomi
Bagan bintang Messier 9 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu.
Kredit: Image courtesy of Stellarium

Terletak hanya 25.000 tahun cahaya di rasi Ophiuchus, Messier 9 adalah salah satu gugus bintang globular terdekat dari pusat galaksi Bima Sakti. Di dalam gugus globular, setiap bintang saling terikat secara gravitasi dan sebagian besar terkonsentrasi di pusat gugus. Massa pusat gugus menarik bintang-bintang terluar yang menghasilkan struktur menyerupai bola. Namun, kedekatan Messier 9 dengan pusat galaksi justru mendistorsi struktur bola, sehingga tampak kurang bulat dibandingkan objek lain yang sejenis.

Dengan magnitudo semu 8,4, Messier 9 dapat diamati menggunakan teleskop sederhana dan paling ideal diamati selama bulan Juli. Gambar inti Messier 9 yang diabadikan oleh Hubble ini dihasilkan dari eksposur dalam cahaya kasat mata, inframerah dan ultraviolet.

Video observasi Messier 9 oleh Hubble. Bola kosmik yang berada di dekat pusat galaksi kita ini disusun oleh sekitar 250.000 bintang.
Kredit: NASA & ESA

messier-9-kemilau-permata-kosmik-informasi-astronomi
Tampilan wide-field Messier 9 dan lingkungan di sekitarnya oleh Digitized Sky Survey 2. Bercak gelap adalah awan debu antarbintang, tepat di sebelah kanan Messier 9 adalah awan gelap Barnard 64.
Kredit: NASA, ESA, Digitized Sky Survey 2 dan Davide De Martin

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Rob Garner

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang