Langsung ke konten utama

Messier 16 (Nebula Elang)

messier-16-nebula-elang-pilar-penciptaan-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA dan the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Pilar-pilar gas dan debu yang menjulang ini tepat berada di jantung Messier 16 (NGC 6611) alias Nebula Elang. Pilar Penciptaan yang ditampilkan dalam gambar menakjubkan yang diambil oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA adalah bagian dari wilayah aktif pembentuk bintang di dalam nebula yang menyembunyikan bintang-bintang belia.

Meskipun bukan gambar fitur ikonik Nebula Elang pertama Hubble, inilah gambar Nebula Elang yang paling terperinci. Warna biru pada gambar adalah oksigen, merah adalah sulfur dan hijau adalah nitrogen dan hidrogen. Pilar-pilar tersebut dimandikan oleh cahaya ultraviolet dari sekelompok bintang muda yang terletak tepat di luar bingkai. Angin yang dihembuskan mereka mengikis menara gas dan debu secara perlahan.

Membentang sekitar 4-5 tahun cahaya, Pilar Penciptaan adalah fitur astronomi legendaris meskipun hanya wilayah kecil dari Nebula Elang seluas 70 x 55 tahun cahaya. Ditemukan pertama kali oleh astronom Swiss Jean-Philippe Loys de Chéseaux pada tahun 1745, Nebula Elang terletak 7.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi Serpens (Ular). Dengan magnitudo semu 6, Nebula Elang dapat diamati menggunakan teleskop sederhana dan paling ideal diamati selama bulan Juli. Dibutuhkan teleskop besar untuk mengamati struktur nebula secara mendetail.

messier-16-nebula-elang-pilar-penciptaan-informasi-astronomi
Visi inframerah Hubble mumpuni untuk menembus gas dan debu di Pilar Penciptaan Messier 16. Gambar inframerah ini mengungkap eksistensi bintang-bintang belia di dalam pilar. Selain itu, Hubble juga mengungkap banyak sekali bintang latar belakang yang selama ini tidak terdeteksi dalam spektrum cahaya kasat mata.
Kredit: NASA, ESA dan the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Meskipun Pilar Penciptaan adalah fitur paling menonjol Messier 16, ukurannya relatif kecil dibandingkan keseluruhan nebula. Adegan video dimulai dari gambar berbasis darat di wilayah langit di dekat rasi Serpens, lalu menyorot ke gambar ikonik Hubble.
Kredit: NASA

messier-16-nebula-elang-pilar-penciptaan-informasi-astronomi
Menara yang terlihat agak menakutkan ini ditangkap oleh Hubble dalam cahaya kasat mata dan inframerah yang terdiri dari gas dan debu dingin di Messier 16. Dengan luas 9,5 tahun cahaya, menara ini membentang sekitar dua kali jarak Matahari kita ke bintang Proxima Centauri. Radiasi dari bintang-bintang panas belia di atas gambar menerangi dan mengikis struktur.
Kredit: NASA, ESA dan the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

bagan-bintang-messier-16-nebula-elang-pilar-penciptaan-informasi-astronomi
Bagan bintang Messier 16 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu.
Kredit: Image courtesy of Stellarium

Resolusi Tinggi Hubble untuk Mengulang ‘Pilar Penciptaan’ Ikonik

Meskipun Teleskop Antariksa Hubble NASA telah mengabadikan banyak gambar menakjubkan dari alam semesta, salah satu jepretan paling menonjol dibandingkan yang lain adalah sebuah pemandangan ikonik yang diberi nama "Pilar Penciptaan." Foto mengagumkan yang diambil pada tahun 1995 ini mengungkap pemandangan detail dari tiga pilar raksasa gas dingin bermandikan sinar ultraviolet panas dari sebuah gugus bintang muda masif di area kecil Nebula Elang atau Messier 16.

Meskipun fitur mirip tebing semacam itu umum di wilayah-wilayah pembentuk bintang, sejauh ini struktur Messier 16 adalah yang paling fotogenik dan menggugah. Gambar ini begitu populer sehingga muncul di acara televisi, film, kaos, bantal dan prangko.

Kini, dalam rangka memperingati perayaan 25 tahun gambar kosmos ikonik, Hubble meninjau kembali pilar-pilar legendaris untuk memberikan para astronom visi yang lebih tajam dan lebih luas. Sebagai bonus, pilar telah difoto dalam panjang gelombang cahaya kasat mata dan inframerah. Visi inframerah mengubah pilar menjadi siluet menakutkan dari segudang bintang latar belakang, karena cahaya inframerah mampu menembus gas dan debu, kecuali di wilayah terpadat pilar. Bintang-bintang  yang baru dilahirkan juga terlihat tersembunyi di balik pilar. Gambar terbaru Pilar Penciptaan oleh Hubble ini akan diungkap saat pertemuan American Astronomical Society di Seattle.

Selain diberi nama Pilar Penciptaan, gambar terbaru Hubble justru mengisyaratkan kebalikannya, Pilar Kehancuran. "Saya terkesan dengan struktur gambar. Mereka secara aktif mengalami ablasi di depan mata kita. Kabut misteri kebiruan di sekitar pinggir pilar padat adalah material yang semakin memanas dan menguap ke luar angkasa. Kami telah menangkap pilar ini pada momen yang sangat unik dan singkat dalam tahap evolusi mereka," jelas Paul Scowen dari Universitas Negeri Arizona di Tempe. Bersama astronom Jeff Hester, alumni dari Universitas Negeri Arizona, Scowen memimpin studi observasi Nebula Elang. 

messier-16-nebula-elang-pilar-penciptaan-informasi-astronomi
Para astronom memanfaatkan Hubble untuk mengumpulkan foto "Pilar Penciptaan" Nebula Elang yang lebih tajam. Gambar original Hubble pada tahun 1995 ditampilkan di sebelah kiri.
Kredit: NASA/ESA/Hubble Heritage Team (STScI/AURA)/J. Hester, P. Scowen (Universitas Negeri Arizona)

Citra inframerah mengungkap ujung pilar sebagai simpul-simpul padat debu dan gas. Mereka membentuk bayangan yang menyelimuti molekul gas di bawahnya, menjaga agar gas tetap dingin dan menciptakan struktur kolom yang memanjang. Material di antara pilar telah lama diusir oleh ionisasi radiasi dari gugus bintang yang berada di atas pilar.

Di tepi atas pilar kiri, fragmen gas telah dipanaskan dan menjauhi struktur, sekaligus menggarisbawahi sifat ganas dari wilayah pembentuk bintang. "Pilar ini mewakili proses dinamis yang sangat aktif," tutur Scowen. "Molekul gas tidak dipanaskan secara pasif agar dapat melayang ke ruang angkasa dengan lembut. Pilar-pilar gas benar-benar terionisasi, sebuah proses yang melucuti elektron dari atom dan dipanaskan oleh radiasi dari bintang-bintang masif. Mereka kemudian terkikis oleh hembusan kencang angin bintang dan rentetan partikel bermuatan, yang secara harafiah meniup debu menjauh dari puncak pilar."

Ketika Scowen dan Hester menggunakan Hubble untuk melakukan observasi pertama terhadap Nebula Elang pada tahun 1995, para astronom telah melihat struktur menyerupai pilar di gambar yang diambil menggunakan teleskop berbasis darat, meskipun tidak terlalu rinci. Mereka tahu proses persalinan bintang di Nebula Elang juga terjadi di seluruh alam semesta. Tapi pada jarak hanya 6.500 tahun cahaya, Messier 16 adalah sampel terdekat yang paling dramatis, begitu tim menyadarinya.

Saat Scowen menyatukan eksposur Nebula Elang, dia tercengang dengan apa yang dilihatnya. "Saya menelepon Jeff Hester dan memintanya untuk segera datang," kenang Scowen. "Kami meletakkan gambar-gambar di atas meja, dan kami mencurahkan seluruh perhatian terhadap detail luar biasa yang kami lihat untuk pertama kalinya."

Fitur pertama yang membuat tim kagum pada tahun 1995 adalah pita gas yang tampaknya melayang menjauh dari kolom. Para astronom sebelumnya telah memperdebatkan dampak yang ditimbulkan bintang-bintang masif terhadap kandungan gas di wilayah pembentuk bintang. "Hanya ada satu hal yang bisa menerangi lingkungan seperti ini: bintang-bintang masif melepaskan sinar ultraviolet kuat untuk mengionisasi awan gas dan membuat mereka bersinar," kata Scowen. "Wilayah pembentuk bintang seperti Messier 16 layaknya tanda neon antarbintang yang seolah mengatakan, 'Kami baru saja mencetak banyak bintang masif di sini.' Dan inilah pertama kalinya kami memiliki bukti observasional bahwa proses erosi, tak sekadar radiasi, tapi juga pelucutan mekanis gas dari kolom benar-benar terlihat."

Dengan membandingkan gambar tahun 1995 dan 2014, para astronom juga melihat perluasan fitur seperti semburan berkas sempit yang mungkin dikeluarkan dari bintang yang baru dilahirkan. Semburan terlihat seperti aliran air dari selang. Selama 19 tahun, semburan telah membentang jauh ke luar angkasa, melintas dalam jarak tempuh sejauh 60 milyar mil dengan kecepatan sekitar 450.000 mil per jam.

Matahari kita mungkin terbentuk di wilayah pembentuk bintang serupa yang bergejolak. Ada bukti pembentukan tata surya yang dibumbui pecahan peledak radioaktif dari supernova terdekat. Berarti Matahari kita terbentuk sebagai bagian dari sebuah gugus yang dihuni bintang-bintang cukup masif dan menghasilkan radiasi ion luar biasa, sebagaimana terlihat di Nebula Elang. "Itulah satu-satunya cara bagaimana nebula melahirkan Matahari kita yang bisa saja terpapar supernova dalam waktu sangat singkat, karena supernova hanya berasal dari bintang masif, seharusnya bintang yang meledak terletak cukup dekat," Scowen menjelaskan. "Saat melihat lingkungan Nebula Elang atau wilayah pembentuk bintang lainnya, maka kita juga melihat jenis lingkungan yang membentuk Matahari kita." 

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Rob Garner

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang