Langsung ke konten utama

Apa Itu Planet?

Jawaban Singkat:

Untuk bisa dianggap sebagai planet, sebuah benda langit harus memenuhi tiga persyaratan berikut: harus mengorbit bintang, harus cukup besar sehingga memiliki gaya gravitasi kuat untuk berbentuk spheroid, dan juga harus cukup besar sehingga memiliki gaya gravitasi untuk membersihkan benda langit lain di sekitar orbitnya.

apa-itu-planet-informasi-astronomi
Awan kosmik Sharpless 2-106 adalah sebuah area tempat bintang (dan planet) terbentuk.
Kredit: NASA/ESA/Hubble Heritage Team (STScI/AURA).

Planet-planet di tata surya kita tidak muncul begitu saja, demikian pula dengan Matahari. Mereka semua adalah bagian dari awan gas dan debu raksasa. Gaya gravitasi menarik sebagian besar material gas dan debu ke arah pusat untuk menciptakan Matahari. Sedangkan sisa material gas dan debu lainnya berputar-putar di sekitar Matahari dan terakumulasi menjadi struktur yang lebih stabil. Setelah itu, gaya gravitasi akan menarik lebih banyak gas dan debu sampai akhirnya membentuk planet. Simak video sejarah pembentukan tata surya berikut!

apa-itu-planet-informasi-astronomi
Dari awan debu dan gas raksasa, terciptalah Matahari dan planet.
Kredit: NASA

Para ilmuwan telah menghabiskan banyak waktu untuk berdebat tentang definisi sebuah planet. Pada tahun 2006, mereka menetapkan tiga kriteria bagi sebuah benda langit untuk dapat dianggap sebagai planet. Kriteria pertama mungkin sudah kita ketahui bersama, yakni harus mengorbit Matahari. Kedua, harus cukup besar sehingga memiliki gaya gravitasi kuat untuk berbentuk spheroid. Dan ketiga, juga harus cukup besar sehingga memiliki gaya gravitasi untuk membersihkan benda langit lain di sekitar orbitnya mengitari Matahari.

Bagaimana dengan planet di tempat lain?

Definisi planet di atas hanya difokuskan pada tata surya kita sendiri. Karena di luar tata surya juga ada planet yang mengorbit bintang selain Matahari. Mereka disebut eksoplanet. Lantas, apakah semua planet juga terbentuk dari proses serupa? Apakah semua planet juga terbuat dari sisa-sisa material bintang?

apa-itu-planet-informasi-astronomi
Kredit: NASA

Definisi planet yang terfokus pada tata surya saja tidak bisa dijadikan standar untuk keseluruhan, karena bisa saja ada awan debu dan gas berukuran kecil di suatu tempat antah berantah yang membentuk struktur spheroid karena gaya gravitasinya sendiri. Apakah bisa dianggap sebagai sebuah planet? Demikian pula dengan bola gas raksasa Jupiter yang disusun oleh material serupa bintang, hanya ukurannya kurang besar untuk memulai aktivitas fusi nuklir hidrogen menjadi helium.

Planet besar atau bintang kecil?

Awan debu dan gas yang tidak memiliki cukup material untuk membentuk bola bintang terbentuk sepanjang waktu. Sebagian besar awan debu dan gas menghasilkan sejenis bintang yang disebut katai coklat. Ukuran katai coklat lebih besar daripada Jupiter, tetapi tidak cukup besar untuk menjadi tipe bintang tulen yang menghasilkan banyak energi dan memancarkan cahaya.

apa-itu-planet-informasi-astronomi
Perbedaan ukuran relatif antara planet, Matahari, dan benda-benda di antaranya.
Kredit: NASA

Tetapi, belum lama ini para ilmuwan justru menemukan sebuah bola gas yang ukurannya lebih kecil, Planet Tanpa Matahari. Usianya diperkirakan lebih muda dan terlihat lebih kemerahan daripada kebanyakan katai coklat. Objek ini bisa saja terbentuk dari awan debu dan gas kecil seperti katai coklat, atau barangkali terbentuk di sekitar sebuah bintang dan entah bagaimana terlempar ke luar angkasa.

Beberapa ilmuwan menganggapnya sebuah planet, ada juga yang menganggap ia hanya bisa dianggap sebagai sebuah planet jika terbentuk di sekitar bintang. Sementara beberapa ilmuwan menduga jika hanya terbentuk dari awan debu dan gas, maka tidak lebih dari sekadar bintang gagal.

Sains penuh dengan argumen yang seperti ini, justru itulah yang membuatnya menarik. Kalau menurut kamu? Apakah semua planet, termasuk eksoplanet, seharusnya terbentuk di sekitar bintang?

Ditulis oleh: Staf spaceplace.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...