Langsung ke konten utama

Messier 55: Summer Rose Star

messier-55-summer-rose-star-informasi-astronomi
Pemandangan mencolok Messier 55 di rasi Sagitarius dalam spektrum cahaya inframerah yang diambil oleh teleskop survei VISTA Paranal Observatory milik ESO di Chili. Struktur menyerupai bola yang dibentuk oleh bintang-bintang purba ini terletak sekitar 17.000 tahun cahaya dari Bumi.
Kredit gambar: ESO/J. Emerson/VISTA

Messier 55 alias Summer Rose Star adalah sebuah gugus bintang globular yang terletak 17.600 tahun cahaya dari Bumi di rasi Sagitarius. Dengan magnitudo semu 7,42, nama lain bagi Messier 55 adalah NGC 6809 di New General Catalogue.

Menduduki area langit seluas 19 menit busur dengan diameter linear hampir 100 tahun cahaya, ukuran Messier 55 sekitar dua pertiga ukuran bulan purnama di langit malam hari. Gugus bintang globular ini relatif tersebar, cukup longgar dan terlihat berbintik meskipun diamati menggunakan teropong kecil, tidak seperti objek sejenis yang biasanya tampak redup dan kabur.

Hanya memiliki 1,1% unsur logam Matahari, Messier 55 adalah salah satu gugus bintang globular yang diketahui paling miskin logam

Meskipun bisa diamati menggunakan teropong 50 mm, Messier 55 hanya bisa diselesaikan oleh teleskop berukuran sedang dan besar. Teleskop 8 inci mumpuni untuk mengamati sebagian besar bintang di dalam gugus. Bulan Juni, Juli dan Agustus adalah waktu terbaik untuk mengamati Messier 55.

Messier 55 dapat ditemukan dengan mengikuti garis imajiner yang ditarik dari Kaus Media (Delta Sagittarii) ke Ascella (Zeta Sagittarii), untuk selanjutnya memperluas garis imajiner ke arah timur sekitar 17 derajat.

messier-55-summer-rose-star-informasi-astronomi
Citra gugus bintang globular Messier 55 atau NGC 6809 di rasi Sagitarius yang diabadikan oleh teleskop ESO di La Silla.
Kredit gambar: ESO

Dihuni oleh sekitar 100.000 bintang, Messier 55 memiliki massa sekitar 269.000 kali lipat Matahari. Sebanyak 55 bintang variabel terdeteksi di wilayah pusat gugus. Bintang di dalam gugus sebagian besar telah lanjut usia dan berwarna merah, tetapi Messier 55 juga mengandung banyak bintang blue straggler atau bintang tua yang terlihat lebih muda, biru dan lebih bercahaya daripada bintang-bintang satu usia. Bintang blue straggler terbentuk sebagai akibat interaksi dan penggabungan antar bintang di dalam gugus.

messier-55-summer-rose-star-informasi-astronomi
Messier 55 di Sagitarius.
Kredit gambar: Hewholooks di wikipedia.org

Gugus ini ditemukan oleh astronom Perancis Nicolas Louis de Lacaille di Afrika Selatan pada tanggal 16 Juni 1752. Lacaille mengkatalogkan gugus sebagai Lac I.14 dan mencatat “benda langit itu menyerupai inti kabur dari sebuah komet besar.”

Charles Messier tidak bisa menemukannya dari Paris karena posisinya tidak pernah naik terlalu tinggi di langit selatan dan selalu berada di bawah pola bintang Teapot di Sagitarius. Memulai pencarian sejak tahun 1764, akhirnya Messier berhasil menemukan Gugus Summer Rose Star pada tanggal 24 Juli 1778.

Inilah yang ia tulis ketika menemukan Messier 55: “Nebula layaknya bintik putih, memanjang sekitar 6 busur, cahayanya tersebar dan tampaknya sama sekali tidak mengandung bintang. Posisinya telah ditentukan dari zeta Sagittarii, bintang menengah dengan magnitudo 7. Nebula ini telah ditemukan oleh M. l'Abbe de LaCaille, lihat Mem. Acad. 1755, hlm. 194. M. Messier gagal menemukannya pada tanggal 29 Juli 1764, sebagaimana dilaporkan dalam memoarnya.”

lokasi-messier-55-summer-rose-star-informasi-astronomi
Lokasi Messier 55.
Kredit: IAU dan Sky & Telescope magazine (Roger Sinnott & Rick Fienberg)

Ditulis oleh: Staf www.messier-objects.com

#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang