Langsung ke konten utama

Messier 56, Koleksi Bintang Purba Alam Semesta

messier-56-koleksi-bintang-purba-alam-semesta-informasi-astronomi
Kredit: NASA & ESA

Charles Messier menemukan gugus bintang globular Messier 56 (NGC 6779) pada tahun 1779. Terletak 33.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi Lyra, magnitudo semu Messier 56 adalah 8,3 dan paling ideal diamati menggunakan teleskop kecil pada bulan Agustus.

Messier 56 adalah koleksi dari bintang-bintang purba yang terikat erat oleh gaya gravitasi. Tapi ketika pertama kali ditemukan, Charles Messier justru menggambarkannya sebagai benda langit “nebula tanpa bintang”, sebagaimana objek serupa lain yang ia temukan. Hal ini bisa dimaklumi, mengingat teleskop Messier kala itu tidak cukup kuat untuk menyelesaikan setiap bintang sebagaimana yang terlihat pada gambar. Kita bisa dengan jelas mengamati Messier 56 melalui gambar yang diambil oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA ini dan bagaimana perkembangan teknologi telah membantu pemahaman kita tentang objek-objek astronomi.

Gambar menawan Messier 56 dihimpun dari observasi cahaya kasat mata dan inframerah. Melalui pengamatan multi panjang gelombang Hubble, para astronom mampu mempelajari komposisi kimiawi gugus bintang tersebut. Messier 56 begitu miskin unsur logam yang lebih berat daripada hidrogen dan helium, mengindikasikan bintang-bintang di dalamnya telah terbentuk sejak permulaan sejarah alam semesta.

Para astronom menemukan sebagian besar gugus bintang dengan jenis unsur kimia seperti ini di sepanjang bidang lingkaran halo galaksi Bima Sakti. Penemuan ini adalah bukti kuat bahwa gugus seperti itu ditangkap dari galaksi satelit lain, bukannya anggota tertua dari sistem gugus bintang globular Bima Sakti sebagaimana diprediksi oleh para astronom.

Adapun diagram Hertzsprung-Russell (colour-magnitude) sering digunakan oleh para ilmuwan untuk mempelajari gugus bintang. Diagram ini membandingkan kecerahan dan warna bintang, yang memberikan banyak informasi tentang suhu permukaan bintang.

bagan-bintang-messier-56-informasi-astronomi
Bagan bintang Messier 56 ini mewakili pemandangan dari garis lintang utara-tengah untuk bulan dan waktu tertentu.
Kredit: Image courtesy of Stellarium

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Rob Garner

Sumber: Messier 56
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang