Langsung ke konten utama

Kematian dan Kehidupan Baru Sistem Planet

Ketika inti bintang raksasa merah telah kehabisan seluruh bahan bakar dan melepaskan sisa molekul gas yang tersisa, tinggallah bara padat bintang yang disebut katai putih. Katai putih dianggap sebagai bintang yang telah mati, karena sudah tidak lagi melakukan aktivitas fusi atom untuk menghasilkan energi. Tetapi katai putih tak berhenti “bersinar” karena memang suhunya sangat panas. Pada akhirnya, katai putih akan mendingin dan memudar dari pandangan. Matahari kita diperkirakan akan mencapai tahap kematian seperti ini sekitar 8 miliar tahun dari sekarang.

kematian-dan-kehidupan-baru-sistem-planet-informasi-astronomi
Ilustrasi bintang katai putih dengan planet dan cakram debu hipotetis.
Kredit: NASA/JPL-Caltech

Observasi sabuk puing-puing debu di sekitar katai putih mengindikasikan planet-planet raksasa dapat menahan objek-objek kecil untuk tetap mengorbit, bahkan mendorong mereka hingga “dikunyah” oleh "jenazah" bintang ini. Prediksi berdasarkan berbagai elemen berat (lebih berat dari hidrogen dan helium) yang terdeteksi di atmosfer katai putih, sebegitu beratnya sehingga mereka seharusnya sudah tenggelam ke dalam katai putih sejak lama.

Hampir setiap bintang di alam semesta melewati transisi evolusi dari raksasa merah ke katai putih, meskipun bintang bermassa kecil membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan usia alam semesta saat ini (sekitar 13 miliar tahun) untuk mencapai transisi tersebut. Namun, bintang yang sangat masif mengikuti jalur evolusi berbeda, membengkak menjadi bintang supergiant dan akhirnya memicu ledakan dahsyat supernova.


kematian-dan-kehidupan-baru-sistem-planet-informasi-astronomi
Ilustrasi planet yang mengitari pulsar PSR B1257+12.
Kredit: NASA/JPL-Caltech

Ledakan dahsyat supernova bisa memicu kelahiran bintang generasi baru, termasuk planet. Faktanya, planet di luar tata surya (eksoplanet) yang pertama kali ditemukan justru mengorbit pulsar, sisa supernova sangat padat yang berputar dan berdenyut seperti mercusuar. Pulsar PSR B1257+12 yang ditemukan menggunakan Teleskop Radio Arecibo di Puerto Rico pada tahun 1992, diketahui menjadi induk bagi tiga planet. Mereka dipastikan tidak akan mampu bertahan menghadapi ledakan supernova bintang induk, jadi pastinya terbentuk dari puing-puing awan gas dan debu yang berputar mengitari pulsar.


Video transformasi raksasa merah menjadi katai putih dan ledakan supernova raksasa merah.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/D. Berry

Bintang Supergiant

Bintang supergiant memiliki banyak lapisan dari berbagai fusi atom, yang menghasilkan output energi sangat masif. Sampai saat ini, belum ada planet yang ditemukan di sekitar bintang supergiant yang akan meledak suatu hari nanti. Namun bukan berarti mereka tidak ada di sana. Bintang supergiant tergolong sangat langka dan bersinar sangat terang sehingga jauh lebih berkilau daripada planet-planet yang mengorbit. Mungkin saja teknologi kita belum cukup maju untuk menemukan planet di sekitar bintang supergiant.

Meskipun usia hidup bintang supergiant relatif singkat, ledakan supernova mereka memainkan peran penting dalam cerita ini. Gelombang kejut supernova memicu pembentukan bintang generasi baru dan melahirkan kehidupan baru melalui kematiannya.

Harta Karun Terpendam Eksoplanet

Pada tahun 1917, astronom Adriaan van Maanen menemukan objek mirip bintang redup yang bergerak cepat. Pada tahun yang sama, Walter Sydney Adams berhasil menangkap spektrum atau sidik jari kimia bintang. Mereka berdua tak pernah menduga telah menemukan bukti pertama eksistensi katai putih yang dikelilingi puing-puing planet, bahkan indikasi pertama tentang eksistensi eksoplanet.


kematian-dan-kehidupan-baru-sistem-planet-informasi-astronomi
Tampilan close-up spektrum bintang oleh van Maanen.
Kredit: Carnegie Institution for Science

Spektrum bintang menunjukkan kalsium dan unsur-unsur berat lainnya, mengindikasikan bahwa katai putih baru saja melahap material yang mengandung unsur yang lebih berat daripada hidrogen. Teori utama yang digagas para astronom adalah eksoplanet dapat mendorong batuan-batuan kecil ke arah katai putih yang selanjutnya dihancurkan oleh gaya gravitasi bintang yang telah mati ini.


Saat ini, para astronom menyebut para “mendiang” bintang dengan unsur-unsur berat di fotosfer mereka sebagai “polluted white dwarfs”. Teleskop Antariksa Spitzer NASA telah mengkonfirmasi sekitar 40 katai putih yang memiliki cakram debu panas. Sejumlah kecil katai putih lainnya muncul dalam arsip data Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) NASA. Lebih dari seabad setelah spektrum bintang oleh Adams, teka-teki mulai terpecahkan. Pada tahun 2015, para astronom memanfaatkan Teleskop Antariksa Kepler NASA untuk menemukan transit sebuah planet minor yang melintas di depan katai putih. Dan pada tahun 2017, tim ilmuwan lain juga menemukan bintang katai putih yang tengah menikmati cemilan objek mirip komet.


Visualisasi kisah lengkap tentang kelahiran, kehidupan dan kematian sistem planet.

Kembali ke awal artikel: Kelahiran Bintang

Ditulis oleh: Elizabeth Landau, exoplanets.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...