Kredit: ESA/Hubble & NASA, A. Seth
Galaksi agak aneh yang dihiasi garis-garis
indah dari sulur yang berwarna kemerahan, ditangkap sangat rinci oleh Teleskop
Antariksa Hubble kolaborasi NASA dan ESA.
Galaksi yang diberi kode NGC 1022 di New General Catalogue, diklasifikasikan
sebagai galaksi spiral berbatang. Struktur batang bintang dapat dilihat dengan
jelas dalam gambar Hubble, sementara lengan-lengan spiral mengitari pusat
galaksi. Batang NGC 1022 sebenarnya jauh kurang menonjol jika dibandingkan
galaksi spiral berbatang lainnya, sehingga memberikan pemandangan yang
cenderung jongkok, namun jalur debu yang berputar di cakram galaksi turut
berkontribusi atas penampilannya yang
tak kalah menawan.
Hubble mempelajari galaksi ini sebagai bagian
dari studi terhadap salah satu penghuni alam semesta yang paling ganas, yaitu
lubang hitam supermasif. Sebagai komponen paling mendasar dari struktur
galaksi, lubang hitam supermasif mengintai dari pusat sebagian besar galaksi
spiral.
Bahkan pengaruh gaya gravitasinya bertanggung
jawab atas struktur galaksi galaksi induk. Studi menunjukkan bahwa massa lubang
hitam yang bersemayam di pusat galaksi terkait erat dengan sifat galaksi itu
sendiri. Namun untuk mempelajarinya secara mendetail, para astronom harus
terlebih dahulu mengumpulkan data observasi galaksi yang lebih luas dan lebih beragam. Adapun Hubble diharapkan dapat menyediakan data penelitian tersebut.
Tambahan Informasi
Indikasi kedewasaan sebuah galaksi spiral adalah pembentukan pita-pita bintang dan gas yang membelah nukleus, seperti garis miring pada tanda “dilarang merokok”. Menurut para astronom yang menggelar Cosmic Evolution Survey (COSMOS), jumlah galaksi spiral berbatang jauh lebih sedikit sekitar 7 miliar tahun yang lalu di alam semesta lokal.
Hanya ada 20% galaksi spiral di masa lampau yang memiliki batang bintang, dibandingkan hampir 70% di alam semesta modern. Batang galaksi telah terbentuk selama 7 miliar tahun terakhir karena ketidakstabilan orbit bintang-bintang di galaksi spiral, yang menyimpang dari orbit jalur melingkar. Lintasan orbit bintang-bintang semakin memanjang, membuat mereka terkunci dan menyusun batang galaksi. Struktur batang semakin menguat karena semakin banyak bintang yang terkunci dalam orbit yang memanjang. Pada akhirnya sebagian besar bintang di wilayah terdalam galaksi bergabung dan menyusun batang.
Para astronom menduga batang adalah salah satu katalis terpenting dalam evolusi galaksi yang mendorong sejumlah besar molekul gas ke pusat galaksi dan memicu produksi bintang-bintang baru, menyusun tonjolan pusat bintang dan menyuplai “makanan” untuk lubang hitam supermasif di pusat galaksi.
Bima Sakti kita dan galaksi spiral berbatang masif lainnya dalam survei COSMOS, memiliki batang pusat yang mungkin terbentuk sejak awal. Memahami proses pembentukan batang galaksi di galaksi-galaksi jauh akan mengarahkan kita untuk memahami proses serupa di galaksi kita sendiri.
Indikasi kedewasaan sebuah galaksi spiral adalah pembentukan pita-pita bintang dan gas yang membelah nukleus, seperti garis miring pada tanda “dilarang merokok”. Menurut para astronom yang menggelar Cosmic Evolution Survey (COSMOS), jumlah galaksi spiral berbatang jauh lebih sedikit sekitar 7 miliar tahun yang lalu di alam semesta lokal.
Hanya ada 20% galaksi spiral di masa lampau yang memiliki batang bintang, dibandingkan hampir 70% di alam semesta modern. Batang galaksi telah terbentuk selama 7 miliar tahun terakhir karena ketidakstabilan orbit bintang-bintang di galaksi spiral, yang menyimpang dari orbit jalur melingkar. Lintasan orbit bintang-bintang semakin memanjang, membuat mereka terkunci dan menyusun batang galaksi. Struktur batang semakin menguat karena semakin banyak bintang yang terkunci dalam orbit yang memanjang. Pada akhirnya sebagian besar bintang di wilayah terdalam galaksi bergabung dan menyusun batang.
Para astronom menduga batang adalah salah satu katalis terpenting dalam evolusi galaksi yang mendorong sejumlah besar molekul gas ke pusat galaksi dan memicu produksi bintang-bintang baru, menyusun tonjolan pusat bintang dan menyuplai “makanan” untuk lubang hitam supermasif di pusat galaksi.
Bima Sakti kita dan galaksi spiral berbatang masif lainnya dalam survei COSMOS, memiliki batang pusat yang mungkin terbentuk sejak awal. Memahami proses pembentukan batang galaksi di galaksi-galaksi jauh akan mengarahkan kita untuk memahami proses serupa di galaksi kita sendiri.
Ditulis oleh: Staf ESA (Badan Antariksa
Eropa), www.nasa.gov, editor: Rob Garner
Komentar
Posting Komentar