Langsung ke konten utama

Burung dan Perubahan Iklim

burung-dan-perubahan-iklim-informasi-astronomi
Seekor burung dickcissel yang berkicau di atas kawat.
Kredit: David L. Govoni
 
Wilayah utara di pusat Amerika Serikat secara tak terduga diserbu oleh ribuan burung dickcissel yang berwarna coklat dan kuning pada musim panas tahun 2012. Burung dickcissel memang kerap ditemukan di banyak wilayah Amerika Serikat, tetapi populasi mereka sangat sedikit di negara-negara bagian seperti North Dakota, Minnesota dan Wisconsin.
 
Lantas, mengapa mereka muncul di sana? Cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim mungkin telah memaksa mereka untuk menemukan rumah baru yang lebih nyaman.

burung-dan-perubahan-iklim-informasi-astronomi
 
Perubahan iklim tak sekadar memanaskan planet kita, menyebabkan cuaca yang lebih ekstrem, memicu lebih banyak badai, banjir, gelombang panas, kekeringan, dan bahkan cuaca dingin.
 
Cuaca ekstrem juga menimbulkan permasalahan bagi spesies burung. Para ilmuwan telah mempelajari bahwa saat cuaca ekstrem, hanya ada lebih sedikit populasi burung yang muncul di wilayah-wilayah yang biasanya menjadi rumah mereka.
 
Mengapa? Karena burung cenderung menghindari cuaca ekstrem dengan bermigrasi ke  tempat yang lebih ramah.
 
Memantau migrasi burung dengan satelit
 
Para ilmuwan telah menemukan cara untuk memantau migrasi burung menggunakan satelit. Meskipun berada di luar angkasa, satelit dapat menyediakan informasi terkait banyak hal yang terjadi di permukaan.

burung-dan-perubahan-iklim-informasi-astronomi
Ilustrasi satelit AQUA NASA yang didesain untuk memantau berbagai hal seperti penguapan dan presipitasi (proses turunnya air ke permukaan Bumi dalam bentuk hujan). Satelit AQUA dapat mengidentifikasi wilayah yang mengalami kekeringan.
 
Para ilmuwan menggunakan dua tipe satelit. Tipe pertama adalah satelit yang beoperasi menggunakan kamera 3D untuk mengambil gambar permukaan, demi memetakan lingkungan tempat tinggal berbagai spesies burung. Tipe kedua adalah satelit yang memantau cuaca dan iklim, untuk mengukur suhu, curah hujan, penguapan dan kondisi awan.
 
Informasi dari kedua tipe satelit ini kemudian digabung untuk mengamati kapan cuaca ekstrem berlangsung di wilayah yang biasanya menjadi rumah spesies burung. Lalu, bagaimana para ilmuwan mengetahui bahwa cuaca ekstrem dapat mempengaruhi migrasi burung?
 
Di sinilah para ilmuwan lapangan, pencinta burung dan bahkan pemburu mengambil peran. Mereka mengumpulkan data di mana burung muncul (dan di mana mereka tidak muncul). Melalui data ini, para ilmuwan dapat mengetahui kapan dan di mana burung melakukan migrasi.
 
Jika para ilmuwan menemukan spesies burung di wilayah baru, yang pada saat bersamaan wilayah yang biasanya menjadi rumah mereka mengalami cuaca ekstrem, fenomena ini dapat menjelaskan mengapa populasi burung lebih sedikit. Jumlah mereka tidak berkurang, karena mereka hanya bermigrasi ke tempat lain.
 
Bagaimana cara kita membantu migrasi burung?
 
Para ilmuwan baru saja mulai menggunakan satelit untuk mempelajari kondisi yang dialami populasi burung selama cuaca ekstrem. Penelitian mereka sangat penting. Saat bermigrasi karena perubahan ilklim, kawanan burung mungkin membutuhkan bantuan kita. Kita mungkin perlu melindungi habibat mereka yang baru. Berkat satelit, kita bisa memperoleh gambaran yang jelas di mana habitat baru kawanan burung berada.
 
Artikel terkait: Cuaca Buruk Antariksa Membatalkan Lomba Balap Merpati
 
Ditulis oleh: Staf climatekids.nasa.gov
 
Sumber: Birds and climate change
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang