Bumi
adalah satu-satunya planet yang kita ketahui menopang kehidupan kompleks. Mungkinkah kehidupan juga berkembang biak di planet-planet lain? Apakah planet di
luar tata surya kita (eksoplanet) juga dapat menopang kehidupan?
Kita
tidak tahu! Tapi para ilmuwan tak pernah berhenti mencari dan mereka terus
menatap langit untuk menemukan planet mirip Bumi. Pertama, planet yang ukurannya kurang lebih sama dengan Bumi. Kedua, mengorbit bintang induk dari jarak yang tepat.
Jarak orbit ideal planet mengitari bintang induk disebut zona layak huni, yang tidak terlalu dekat atau terlalu jauh sehingga berpotensi menopang air cair di permukaan planet. Dari jarak ini, suhu sebuah eksoplanet akan serupa dengan suhu di Bumi.
Sebuah
planet dengan suhu yang tidak terlalu panas atau terlalu dingin bisa saja memiliki air cair di
permukaan. Air sangat dibutuhkan bagi kehidupan di Bumi dan mungkin sangat dibutuhkan oleh kehidupan di planet-planet lain.
Setelah
penemuan ribuan eksoplanet selama dua dekade terakhir, para ilmuwan menindaklanjutinya
untuk menentukan kandidat eksoplanet yang paling mirip Bumi sebagai tempat perlindungan bagi kehidupan.
Berikut
adalah 7 eksoplanet paling mirip Bumi yang berpotensi ramah terhadap kehidupan, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber!
Studi
terbaru mengasumsikan Gliese 581d yang ukurannya sekitar tujuh kali lipat lebih besar daripada Bumi, memiliki atmosfer tebal berbasis karbon dioksida. Gliese 581d
mengorbit cukup jauh dari bintang induk, sehingga suhu di permukaan terlalu dingin untuk menopang kehidupan, menurut para peneliti.
Tetapi efek rumah kaca yang dihasilkan oleh lapisan tebal atmosfer berbasis karbon dioksida
mungkin akan menghangatkan Gliese 581d secara signifikan, sekaligus membentuk lingkungan yang mendukung air cair di permukaan.
Gliese 581d mengorbit Gliese 581, bintang tipe katai
merah yang terletak 20 tahun cahaya dari Bumi, relatif dekat dalam skala jarak kosmik. Sejauh ini, para astronom telah mendeteksi enam
planet yang mengorbit Gliese 581.
Digolongkan sebagai tipe Bumi super, HD
40307g adalah planet keenam dari sistem HD 40307. Mengorbit 90 juta kilometer dari bintang induk yang ukurannya lebih kecil daripada Matahari, HD 40307g berada di zona layak huni.
Terletak 44 tahun cahaya dari Bumi dengan massa tujuh kali lipat Bumi, satu tahun di planet ini setara dengan 197,8 hari di
Bumi. HD 40307g yang terpisah cukup jauh dari bintang induk, cenderung
berotasi dengan normal dan tidak mengalami penguncian pasang
surut, yang membuat satu sisi planet selalu
menghadap bintang induk secara permanen.
Rotasi normal HD 40307g menghasilkan siklus siang dan malam seperti di Bumi, sekaligus meningkatkan peluang bagi kehidupan untuk muncul di sana.
Ukuran Kepler-22b
sedikit lebih besar daripada Bumi dan memiliki durasi orbit yang hampir setara dengan planet kita (290
hari banding 365 hari Bumi). Mengorbit di zona layak huni, bintang induk
Kepler-22b adalah sebuah bintang kelas-G seperti Matahari kita, meskipun sedikit lebih kecil dan lebih dingin.
Kepler-22b dianggap sebagai tempat yang menjanjikan untuk mencari kehidupan. Tapi karena terletak pada jarak 600 tahun cahaya, observasi lebih lanjut membutuhkan teleskop yang lebih kuat.
Diameter
Kepler-22b sekitar 2,4 kali lebih besar daripada Bumi, dengan rata-rata suhu
permukaan yang sejuk yaitu 22 derajat Celsius. Namun bertahun-tahun
sejak ditemukan, para ilmuwan terus memperdebatkan habitabilitas
planet ini.
Dinyatakan
sebagai planet paling mirip Bumi dan paling menjanjikan sebagai planet
berpotensi layak huni, Gliese 667Cc mengorbit dari zona layak huni bintang
induk dan terletak 22 tahun cahaya dari Bumi, yang berarti masih berada di lingkungan kosmik kita.
Gliese 667Cc mengorbit
sebuah bintang katai merah yang membentuk setidaknya 70% dari seluruh populasi
bintang. Dengan suhu 3400 °C di permukaan, bintang induk Gliese 667Cc jauh
lebih dingin daripada Matahari kita yang suhu di permukaan mencapai 5500 °C.
Bintang katai merah ini memancarkan radiasi yang jauh lebih sedikit daripada
Matahari, dengan tingkat luminositas hanya 1% Matahari.
Suhu
pasti di permukaan belum diketahui secara pasti dan tergantung pada sejumlah
faktor yang juga belum diketahui, namun diduga memiliki suhu 30 °C,
sangat nyaman jika kita mengasumsikan atmosfer planet mirip dengan
Bumi. Sayangnya studi tindak lanjut memprediksi kehidupan (jika ada) akan menghadapi lingkungan yang lebih berat daripada di Bumi.
Memiliki
massa 1,4 kali lipat lebih besar daripada Bumi, Kepler-62f, mengorbit sebuah
bintang yang agak redup dan lebih kecil daripada Matahari. Kepler-62f juga mengorbit dari zona layak huni bintang induk.
Terletak sekitar 1.200 tahun cahaya dari Bumi di rasi Lyra, Kepler-62f
mengorbit bintang induk setiap 267 hari sekali dari jarak yang setara dengan jarak
Venus-Matahari di tata surya kita. Meskipun jarak ini menempatkannya lebih
dekat dengan bintang induk, namun katai merah adalah bintang yang redup dan dingin.
Kepler-62f
adalah planet terjauh di dalam sistem dan mungkin membutuhkan sedikit
awan untuk melindungi planet dan menjaga air di atas titik beku. Jika memang
benar, maka Kepler-62f akan memiliki kandungan air yang sangat
melimpah. Seperti di Bumi, kehidupan diyakini bermula di lingkungan akuatik.
Misi
Kepler NASA telah mengkonfirmasi planet pertama yang hampir mirip Bumi di zona
layak huni bintang yang mirip Matahari. Kepler-452b adalah planet ke-1.030 di
luar tata surya yang eksistensinya telah dikonfirmasi ulang dan digolongkan sebagai Bumi-super, sekitar 60% lebih besar daripada Bumi.
Kepler-452b
mengorbit bintang induk setiap 385 hari, hanya 5% lebih lama daripada durasi satu tahun di Bumi. Demikian pula jarak planet dari bintang induk yang juga 5% lebih jauh dibandingkan jarak Bumi-Matahari. Kepler-452 adalah bintang induk yang telah berusia
6 miliar tahun, berarti 1,5 miliar tahun lebih tua daripada Matahari kita, dengan suhu yang mirip dan 20% lebih cerah dan 10% lebih
besar.
Terletak 1.400 tahun cahaya di rasi Cygnus, Kepler-452b dianggap sebagai
sepupu Bumi yang lebih tua dan lebih besar, yang telah menghabiskan waktu selama 6
miliar tahun di zona layak huni bintang induk, lebih lama daripada Bumi. Fakta tersebut meningkatkan peluang bagi kehidupan untuk berkembang biak, sebab semua material dan
kondisi yang diperlukan bagi kehidupan ada di planet ini.
Penemuan
Kepler-186f menegaskan memang ada planet seukuran Bumi di zona
layak huni bintang selain Matahari kita. Kepler-186f sangat mirip Bumi.
Meskipun ukurannya telah diketahui, massa dan komposisinya belum dapat
dipastikan. Bagaimanapun juga, penelitian sebelumnya telah mengungkap bahwa planet dengan massa seukuran Kepler-186f cenderung berbatu.
Kepler-186f
berada di dalam sistem Kepler-186, sekitar 500 tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Cygnus. Sistem ini juga menjadi rumah bagi empat planet
lainnya yang mengorbit sebuah bintang katai merah dengan ukuran dan massa hanya separuh Matahari
kita.
Kepler-186f
mengorbit setiap 130 hari sekali dari tepi terluar zona layak huni dan hanya menerima sepertiga energi dari
bintang induk jika dibandingkan dengan energi yang diperoleh Bumi
dari Matahari. Dari
permukaan planet, skala kecerahan bintang induk saat siang hari hanya setara dengan kecerahan Matahari sekitar satu jam sebelum terbenam di Bumi.
Kita
hanya tahu satu planet yang menampung kehidupan, Bumi. Oleh karena itu, para ilmuwan memfokuskan diri untuk menemukan planet di luar tata surya dengan karakteristik menyerupai Bumi. Meskipun jarak
mereka yang relatif jauh menjadi kendala dalam penelitian habitabilitas, upaya ini
dapat dilakukan menggunakan teleskop berbasis darat dan antariksa masa depan.
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar