Asteroid adalah batuan antariksa
berukuran kecil yang mengorbit Matahari layaknya planet-planet anggota tata
surya.
![]() |
Gambar close-up asteroid Ida yang diambil oleh pesawat antariksa Galileo NASA. Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA |
Begitu banyak asteroid yang menghuni tata surya kita, sebagian besar di antaranya tinggal di Sabuk Asteroid yang terletak di antara orbit Mars dan Jupiter.
Asteroid juga bisa
ditemukan di tempat-tempat lain, misalnya di jalur orbit planet. Fakta ini
menunjukkan bahwa asteroid dan planet mengikuti jalur yang sama untuk mengitari Matahari. Bumi dan beberapa planet lain juga memiliki asteroid seperti ini.
Asal usul asteroid
Asteroid adalah sisa-sisa material yang membentuk tata surya. Tata surya kita diperkirakan terbentuk
sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu ketika sebuah awan gas dan debu raksasa
runtuh karena gaya gravitasinya sendiri. Saat runtuh, sebagian besar
material jatuh ke pusat awan dan membentuk Matahari.
Beberapa debu yang tidak
jatuh ke pusat awan kemudian memadat dan menjadi planet. Sedangkan sisa-sisa material yang tidak turut membentuk planet akhirnya menjadi asteroid.
Apakah semua asteroid sama?
Tidak, karena sebagaimana
planet dengan perbedaan karakteristik, asteroid juga terbentuk di lokasi yang
berbeda. Tidak ada asteroid yang sama persis, berikut beberapa sampel yang
telah ditemukan:
- Bentuk asteroid kasar dan tak beraturan, tidak bulat seperti planet.
- Beberapa asteroid diameternya mencapai ratusan mil, tetapi lebih banyak yang ukurannya hanya sebesar kerikil.
- Komposisi sebagian besar asteroid terdiri dari berbagai jenis unsur batuan, tetapi komposisi beberapa dari mereka adalah lempung atau logam, seperti nikel dan besi.
![]() |
Mathilde, Gaspra, dan Ida adalah tiga asteroid yang telah dicitrakan oleh pesawat antariksa NASA. Dari gambar ini kita mengetahui tentang perbedaan bentuk dan ukuran asteroid. Kredit: NASA/JPL |
Apa yang bisa dipelajari dari asteroid?
Karena asteroid terbentuk
bersamaan dengan objek-objek lain di tata surya, batuan antariksa ini bisa
memberikan banyak informasi kepada para ilmuwan tentang sejarah Matahari dan
planet-planet. Para ilmuwan juga mempelajari meteorit, asteroid berukuran kecil yang
menembus lapisan atmosfer dan mendarat di permukaan Bumi.
Beberapa misi antariksa
NASA juga telah terbang dan mengamati asteroid dari dekat. Pada tahun 2001,
pesawat antariksa NEAR Shoemaker bahkan berhasil mendarat di Eros, asteroid
dekat Bumi. Selanjutnya, pesawat antariksa Dawn mengunjungi Sabuk Asteroid
pada tahun 2011 untuk mengorbit dan mempelajari Vesta, objek terbesar kedua di
sana. Ukuran Vesta sangat besar seperti sebuah planet katai. Pada tahun 2012,
Dawn meninggalkan Vesta dan beralih ke orbit planet katai Ceres, objek terbesar
di sabuk asteroid.
Pada tahun 2016, NASA
meluncurkan pesawat antariksa OSIRIS-REx untuk mempelajari asteroid dekat Bumi
yang diberi nama Bennu dan berhasil membawa sampel asteroid kembali ke Bumi.
![]() |
Ilustrasi pesawat antariksa OSIRIS-REx di Bennu. Kredit gambar: NASA/Goddard/Universitas Arizona |
Artikel terkait: Asteroid atau Meteor, Apa Bedanya?
Ditulis oleh: Staf
spaceplace.nasa.gov
Sumber: What Is an Asteroid?
Komentar
Posting Komentar