Untuk
menikmati pagelaran langit hujan meteor, kita sebenarnya tidak memerlukan
teleskop, teropong, atau harus berada di puncak gunung. Mungkin hanya
dibutuhkan kantong tidur hangat dan alarm untuk membangunkanmu saat tengah
malam. Dan berbaringlah di halaman belakang rumahmu untuk menikmati pertunjukan
langit spektakuler.
Meteor
Meteor
adalah batuan antariksa, atau meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi. Saat jatuh
ke Bumi, batuan antariksa seolah diseret melintasi langit yang membuatnya panas
membara. Apa yang kita lihat ini disebut “bintang jatuh.” Garis terang tersebut
sebenarnya bukan batu, melainkan pendar udara panas saat meteor menembus
lapisan atmosfer Bumi.
Dan
ketika Bumi berpapasan dengan banyak meteoroid, kita menyebutnya hujan
meteor.
Mengapa
Bumi bisa berpapasan dengan banyak meteoroid sekaligus?
Seperti
Bumi dan planet-planet lainnya, komet juga mengorbit Matahari. Namun, tidak
seperti orbit planet yang biasanya melingkar, orbit komet cenderung lebih
miring.
Saat
berada semakin dekat dengan Matahari, sebagian permukaan es komet menguap dan
melepaskan banyak partikel batu dan debu. Puing-puing komet ini berserakan di
sepanjang jalur orbit, terutama di wilayah terdalam tata surya (tempat kita
tinggal).
Kemudian,
beberapa kali dalam setahun saat mengorbit mengitari Matahari, Bumi
berpapasan dengan lintasan orbit komet dan menabrak puing-puing komet yang
berserakan, misalnya komet 289P/Blanpain yang menyebabkan hujan metor Phonenicid.
Tak
usah risau, karena meteoroid biasanya berukuran kecil, mulai dari butiran debu
hingga seukuran batu. Mereka tidak bisa menembus dan terbakar dengan cepat di
lapisan atmosfer Bumi. Jadi kecil kemungkinan ada yang mencapai permukaan Bumi,
sebaliknya mereka justru menghasilkan pertunjukan bintang jatuh menakjubkan saat tengah malam.
Dalam
kasus hujan meteor, garis-garis terang bisa muncul di bagian langit mana saja,
tetapi “ekor” mereka tampaknya berasal dari satu sudut. Dan ketika semakin
mendekati Bumi, efek perspektif membuat mereka tampak semakin terpisah, seperti
berdiri di tengah-tengah rel kereta api dan melihat kedua rel menyatu di
kejauhan.
Hujan
meteor dinamai menurut rasi bintang yang menjadi lokasi kemunculannya di langit
kita. Misalnya hujan meteor Orionids yang terjadi setiap bulan Oktober, muncul
di dekat rasi bintang Orion (Pemburu).
Jadwal Hujan Meteor
Siapkan
selimut, kantong tidur dan termos untuk minuman hangat. Berbaring, rileks dan
cobalah untuk tidak fokus melihat tempat-tempat tertentu. Dengan cara ini, kita
akan lebih mudah melihat gerakan apa pun dan banyak bintang jatuh yang bisa
diamati.
Yang
terpenting, bersabarlah! Jika beruntung, kita mungkin bisa melihat bintang
jatuh berulang kali dalam waktu beberapa menit. Tetapi, bisa saja pertunjukan
hujan meteor kurang memuaskan, mengingat faktor timing observasi, fase bulan,
acara hujan meteor apa yang kita lihat, dan lain-lain.
Berikut jadwal pertunjukan utama hujan meteor. Puncak hujan meteor biasanya
bervariasi, berselisih satu atau dua hari dari tahun sebelumnya. Perlu diingat,
jika saat itu bulan purnama, maka tidak banyak jumlah bintang jatuh yang bisa
diamati.
- Kuadranid: Desember dan Januari
- Lyrids: April
- Perseids: Agustus
- Orionid: Oktober
- Leonid: November
- Geminid: Desember
Selamat
menikmati pesta bintang jatuh!
Ditulis oleh: Staf
spaceplace.nasa.gov
Sumber: What Is a Meteor Shower?
Komentar
Posting Komentar