Langsung ke konten utama

Apa Itu Hujan Meteor?

Untuk menikmati pagelaran langit hujan meteor, kita sebenarnya tidak memerlukan teleskop, teropong, atau harus berada di puncak gunung. Mungkin hanya dibutuhkan kantong tidur hangat dan alarm untuk membangunkanmu saat tengah malam. Dan berbaringlah di halaman belakang rumahmu untuk menikmati pertunjukan langit spektakuler.

apa-itu-hujan-meteor-informasi-astronomi

Meteor

Meteor adalah batuan antariksa, atau meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi. Saat jatuh ke Bumi, batuan antariksa seolah diseret melintasi langit yang membuatnya panas membara. Apa yang kita lihat ini disebut “bintang jatuh.” Garis terang tersebut sebenarnya bukan batu, melainkan pendar udara panas saat meteor menembus lapisan atmosfer Bumi.

Dan ketika Bumi berpapasan dengan banyak meteoroid, kita menyebutnya hujan meteor.


Mengapa Bumi bisa berpapasan dengan banyak meteoroid sekaligus?

Seperti Bumi dan planet-planet lainnya, komet juga mengorbit Matahari. Namun, tidak seperti orbit planet yang biasanya melingkar, orbit komet cenderung lebih miring.

apa-itu-hujan-meteor-informasi-astronomi

Saat berada semakin dekat dengan Matahari, sebagian permukaan es komet menguap dan melepaskan banyak partikel batu dan debu. Puing-puing komet ini berserakan di sepanjang jalur orbit, terutama di wilayah terdalam tata surya (tempat kita tinggal).

Kemudian, beberapa kali dalam setahun saat mengorbit mengitari Matahari, Bumi berpapasan dengan lintasan orbit komet dan menabrak puing-puing komet yang berserakan, misalnya komet 289P/Blanpain yang menyebabkan hujan metor Phonenicid.

Tak usah risau, karena meteoroid biasanya berukuran kecil, mulai dari butiran debu hingga seukuran batu. Mereka tidak bisa menembus dan terbakar dengan cepat di lapisan atmosfer Bumi. Jadi kecil kemungkinan ada yang mencapai permukaan Bumi, sebaliknya mereka justru menghasilkan pertunjukan bintang jatuh menakjubkan saat tengah malam.

apa-itu-hujan-meteor-informasi-astronomi

Dalam kasus hujan meteor, garis-garis terang bisa muncul di bagian langit mana saja, tetapi “ekor” mereka tampaknya berasal dari satu sudut. Dan ketika semakin mendekati Bumi, efek perspektif membuat mereka tampak semakin terpisah, seperti berdiri di tengah-tengah rel kereta api dan melihat kedua rel menyatu di kejauhan.

Hujan meteor dinamai menurut rasi bintang yang menjadi lokasi kemunculannya di langit kita. Misalnya hujan meteor Orionids yang terjadi setiap bulan Oktober, muncul di dekat rasi bintang Orion (Pemburu).

Jadwal Hujan Meteor

Siapkan selimut, kantong tidur dan termos untuk minuman hangat. Berbaring, rileks dan cobalah untuk tidak fokus melihat tempat-tempat tertentu. Dengan cara ini, kita akan lebih mudah melihat gerakan apa pun dan banyak bintang jatuh yang bisa diamati.

apa-itu-hujan-meteor-informasi-astronomi

Yang terpenting, bersabarlah! Jika beruntung, kita mungkin bisa melihat bintang jatuh berulang kali dalam waktu beberapa menit. Tetapi, bisa saja pertunjukan hujan meteor kurang memuaskan, mengingat faktor timing observasi, fase bulan, acara hujan meteor apa yang kita lihat, dan lain-lain.

Berikut jadwal pertunjukan utama hujan meteor. Puncak hujan meteor biasanya bervariasi, berselisih satu atau dua hari dari tahun sebelumnya. Perlu diingat, jika saat itu bulan purnama, maka tidak banyak jumlah bintang jatuh yang bisa diamati. 
  • Kuadranid: Desember dan Januari
  • Lyrids: April
  • Perseids: Agustus
  • Orionid: Oktober
  • Leonid: November
  • Geminid: Desember
Selamat menikmati pesta bintang jatuh!

Ditulis oleh: Staf spaceplace.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...