Setiap
galaksi mempunyai laju pembentukan bintang, demikian pula dengan
galaksi Bima Sakti kita sendiri yang rata-rata memproduksi satu bintang setiap
tahun. Tetapi, beberapa galaksi yang diklasifikasikan sebagai “galaksi starburst”, memproduksi bintang dengan
laju yang begitu cepat. Bahkan galaksi starburst
yang tergolong sangat aktif, membentuk ribuan bintang hanya dalam waktu satu
tahun.
Lantas, mengapa laju pembentukan bintang-bintang baru di galaksi starburst begitu tinggi, sedangkan laju pembentukan bintang-bintang di galaksi Bima Sakti kita relatif lamban? Teori yang paling populer menggagas bahwa fase starburst berlangsung saat sebuah galaksi berinteraksi dengan galaksi lainnya dalam jarak dekat. Interaksi gaya gravitasi menghasilkan gelombang kejut yang menggoncang awan-awan raksasa gas, menyebabkan mereka runtuh dan menciptakan wilayah-wilayah “pabrik” bintang. Bahkan beberapa bintang yang diproduksi di sana adalah bintang-bintang paling masif di alam semesta, yaitu bintang monster yang melampaui 100 kali massa Matahari kita.
Bintang-bintang masif cenderung berumur pendek dan mengakhiri kehidupannya setelah memicu ledakan supernova, sekaligus menyebabkan lebih banyak gelombang kejut ke galaksi induk. Interaksi antar galaksi dan ledakan supernova bintang-bintang masif kemudian menciptakan reaksi berantai, yang memicu galaksi untuk memproduksi bintang-bintang baru dengan laju puluhan hingga ratusan kali lipat lebih cepat daripada galaksi-galaksi normal hanya dalam waktu beberapa juta tahun. Setelah bahan baku gas pembentuk bintang habis dikonsumi dalam waktu sekitar 10 juta tahun, maka periode produksi bintang akan berakhir.
Hari ini galaksi starburst cenderung langka, namun para astronom menyimpulkan mereka sangat umum pada sejarah awal alam semesta, ketika jarak antar galaksi lebih dekat dan kerap berinteraksi.
Ribuan galaksi starburst telah ditemukan di seluruh alam semesta. Salah satu galaksi starburst yang paling terkenal adalah Messier 82, yang terletak sekitar 12 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Ursa Major (Beruang Besar). Teleskop Antariksa Hubble besutan NASA telah menangkap gambar-gambar Messier 82 pada tahun 2005 dan menemukan 197 gugus raksasa pencetak bintang. Laju produksi bintang yang sangat tinggi disebabkan oleh interaksi antara Messier 82 dan galaksi tetangga Messier 81 yang berada di dekatnya.
Ditulis oleh: Staf www.universetoday.com
Sumber: Starburst Galaxy
#terimakasihgoogle
Lantas, mengapa laju pembentukan bintang-bintang baru di galaksi starburst begitu tinggi, sedangkan laju pembentukan bintang-bintang di galaksi Bima Sakti kita relatif lamban? Teori yang paling populer menggagas bahwa fase starburst berlangsung saat sebuah galaksi berinteraksi dengan galaksi lainnya dalam jarak dekat. Interaksi gaya gravitasi menghasilkan gelombang kejut yang menggoncang awan-awan raksasa gas, menyebabkan mereka runtuh dan menciptakan wilayah-wilayah “pabrik” bintang. Bahkan beberapa bintang yang diproduksi di sana adalah bintang-bintang paling masif di alam semesta, yaitu bintang monster yang melampaui 100 kali massa Matahari kita.
Bintang-bintang masif cenderung berumur pendek dan mengakhiri kehidupannya setelah memicu ledakan supernova, sekaligus menyebabkan lebih banyak gelombang kejut ke galaksi induk. Interaksi antar galaksi dan ledakan supernova bintang-bintang masif kemudian menciptakan reaksi berantai, yang memicu galaksi untuk memproduksi bintang-bintang baru dengan laju puluhan hingga ratusan kali lipat lebih cepat daripada galaksi-galaksi normal hanya dalam waktu beberapa juta tahun. Setelah bahan baku gas pembentuk bintang habis dikonsumi dalam waktu sekitar 10 juta tahun, maka periode produksi bintang akan berakhir.
Hari ini galaksi starburst cenderung langka, namun para astronom menyimpulkan mereka sangat umum pada sejarah awal alam semesta, ketika jarak antar galaksi lebih dekat dan kerap berinteraksi.
Ribuan galaksi starburst telah ditemukan di seluruh alam semesta. Salah satu galaksi starburst yang paling terkenal adalah Messier 82, yang terletak sekitar 12 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Ursa Major (Beruang Besar). Teleskop Antariksa Hubble besutan NASA telah menangkap gambar-gambar Messier 82 pada tahun 2005 dan menemukan 197 gugus raksasa pencetak bintang. Laju produksi bintang yang sangat tinggi disebabkan oleh interaksi antara Messier 82 dan galaksi tetangga Messier 81 yang berada di dekatnya.
Ditulis oleh: Staf www.universetoday.com
Sumber: Starburst Galaxy
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar