Langsung ke konten utama

Observasi Mendetail Struktur dan Penyatuan Galaksi

Saat menemukan alam semesta penuh sesak dengan tak terhitung banyaknya galaksi di luar Bima Sakti, Edwin Hubble mengkategorikan galaksi ke dalam tiga tipe dasar berdasarkan bentuk: spiral, elips dan tak beraturan. Seiring waktu, observasi tajam teleskop antariksa yang menyandang nama astronom legendaris ini, telah mengungkap detail tanpa tanding dari galaksi-galaksi semacam itu. Hubble menyediakan informasi tentang jalur debu gelap nan kompleks dan kilau fitur penciptaan bintang.

observasi-mendetail-struktur-dan-penyatuan-galaksi-informasi-astronomi
Mirip topi khas Meksiko, galaksi “Sombrero” atau Messier 104 adalah galaksi dengan orientasi sudut pandang edge-on (tampak samping).
Kredit: NASA dan The Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

observasi-mendetail-struktur-dan-penyatuan-galaksi-informasi-astronomi
Para astronom mengklasifikasikan NGC 1300 sebagai galaksi spiral berbatang karena lengan-lengan galaksi tidak berputar ke tengah, namun terhubung secara langsung dengan ujung batang nukleus galaksi.
Kredit: NASA, ESA, The Hubble Heritage Team (STScI/AURA) dan P. Knezek (WIYN)

Selain itu, gambar Hubble jumlah mengungkap sejumlah galaksi yang berbentuk aneh, semakin jauh Hubble menatap ke masa lalu. Mengingat ukuran alam semesta yang lebih kecil di masa lalu, ditambah usia galaksi yang saat itu lebih muda dan cenderung berinteraksi secara gravitasi satu sama lain, menghasilkan bentuk galaksi yang tak beraturan.

Di antara galaksi-galaksi aneh ini adalah galaksi mirip kecebong dan penyatuan galaksi yang mirip “tabrakan kereta api”. Rentang waktu interaksi dahsyat skala galaksi terjadi selama ratusan juta tahun. Oleh karena itu, gambar Hubble juga menangkap berbagai tahap interaksi antar galaksi.

observasi-mendetail-struktur-dan-penyatuan-galaksi-informasi-astronomi
Pita panjang bintang dan gas yang membentang karena interaksi gaya gravitasi antar gravitasi di NGC 4676 mirip ekor, sehingga dijuluki “Tikus.”
Kredit: NASA, H. Ford (JHU), G. Illingworth (UCSC/LO), M. Clampin (STScI), G. Hartig (STScI), Tim ACS Sains dan ESA

Simulasi komputer yang menggambarkan tabrakan antar dua galaksi yang mirip “Tikus.” Kredit: Josh Barnes (Universitas Hawaii) dan John Hibbard (National Radio Astronomy Observatory)

“Galaksi Antena” adalah sebuah galaksi spiral yang dihasilkan melalui penyatuan dua galaksi NGC 4038 dan 4039. Simpul cerah di wilayah rona biru merupakan kantong masif gugus bintang muda, yang terbentuk karena gejolak interaksi galaksi.
Kredit: NASA, ESA dan G. Bacon (STScI)

Penyatuan galaksi menghasilkan turbulensi dan pasang surut gravitasi yang memicu ledakan pembentukan bintang-bintang baru di dalam awan gas antarbintang. Sekaligus menjadi pratinjau dari takdir pamungkas tabrakan dahsyat antara galaksi Bima Sakti kita dan Andromeda yang akan terjadi sekitar 4 miliar tahun dari sekarang.

Pelajari lebih lanjut di artikel:
  1. Galaksi Sombrero (Messier 104) oleh Hubble Heritage Project
  2. NGC 1300, Prototipe Ideal Galaksi Spiral Berbatang Grand-Design
  3. Gambar Menakjubkan Alam Semesta dari Instrumen Kamera Terbaru Hubble
  4. Galaksi Antena
  5. Galaksi Antena, Sampel Terdekat Fenomena Tabrakan Sepasang Galaksi
  6. Skenario Tabrakan Pamungkas Bima Sakti dan Andromeda
Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang