Langsung ke konten utama

Mengungkap Eksistensi Materi Gelap

Materi gelap adalah bentuk materi tak kasat mata yang membentuk sebagian besar massa alam semesta dan berperan besar dalam menciptakan struktur dasar alam semesta. Gravitasi materi gelap mendorong materi normal (gas dan debu) untuk berkumpul menjadi satu dan membentuk struktur bintang dan galaksi.

Meskipun belum bisa melihat materi gelap secara langsung, para astronom bisa mendeteksi pengaruhnya dengan cara mengamati bagaimana gravitasi gugus galaksi masif, yang mengandung materi gelap, membengkokkan dan mendistorsi cahaya dari galaksi yang terletak lebih jauh di belakang gugus. Fenomena ini disebut pelensaan gravitasi.

mengungkap-eksistensi-materi-gelap-informasi-astronomi
Gugus galaksi raksasa mengandung materi gelap dan materi normal. Gravitasi masif melengkungkan ruang di sekitar gugus, menyebabkan cahaya yang berasal dari objek kosmik di belakang gugus terdistorsi dan diperkuat.
Fenomena ini disebut pelensaan gravitasi. Sketsa ini menunjukkan jalur cahaya dari galaksi jauh yang mengalami pelensaan gravitasi oleh gugus galaksi di latar depan.
Kredit: NASA & ESA

Visi tajam Teleskop Antariksa Hubble memungkinkan para astronom untuk memetakan distribusi materi gelap di alam semesta melalui pelensaan gravitasi. Gugus galaksi raksasa mengandung materi gelap dan materi normal. Dengan mengamati area di sekitar gugus galaksi masif, para astronom mampu mengidentifikasi distorsi cahaya dari galaksi latar belakang dan merekayasa ulang distorsi untuk mengungkap letak konsentrasi materi terpadat.

Model matematis dari rekayasa ini menjelaskan lokasi dan sifat material lensa alami, baik yang terlihat maupun tak kasat mata. Jumlah materi gelap di alam semesta diperkirakan lima kali lipat lebih banyak daripada materi normal, dan tampaknya terorganisir di sekitar jaringan filamen besar materi gelap yang telah tumbuh dari waktu ke waktu. Di persimpangan filamen materi gelap ini, struktur terbesar di alam semesta seperti gugus galaksi ditemukan.

mengungkap-eksistensi-materi-gelap-informasi-astronomi
Dua citra observasi Hubble terhadap gugus galaksi masif Cl 0024+17 (ZwCl 0024+1652).
Di sebelah kiri adalah citra dalam spektrum cahaya kasat mata, dengan busur-busur biru aneh yang muncul di antara galaksi-galaksi berwarna kekuningan. Inilah citra dari galaksi-galaksi latar belakang yang cahayanya terdistorsi dan diperkuat oleh gugus galaksi.
Cahaya mereka ditekuk dan diperkuat oleh gravitasi masif gugus galaksi, fenomena yang disebut pelensaan gravitasi. Citra di sebelah kanan telah diberi rona biru untuk menunjukkan lokasi materi tak kasat mata atau materi gelap yang secara matematis diperlukan untuk menjelaskan sifat dan penempatan galaksi-galaksi yang mengalami pelensaan gravitasi.
Kredit: NASA, ESA, M.J. Jee dan H. Ford (Universitas Johns Hopkins)

mengungkap-eksistensi-materi-gelap-informasi-astronomi
Karena pelensaan gravitasi, seperti inilah fenomena distorsi cahaya yang menghasilkan tiga gambar dari satu galaksi latar belakang (lingkaran merah) dan lima gambar satu quasar latar belakang (lingkaran biru), yang dilihat oleh Hubble ketika menatap gugus galaksi SDSS J1004+4112.
Kredit: ESA, NASA, K. Sharon (Universitas Tel Aviv) dan E. Ofek (Caltech)

Ilustrasi pelensaan gravitasi.
Kredit: STScI/Frank Summers

Video demonstrasi pelensaan gravitasi.
Kredit: STScI

Pelajari lebih lanjut di artikel:
  1. Hubble Temukan Cincin Materi Gelap
  2. Pelensaan Gravitasi Memecah Cahaya Quasar Menjadi Lima Gambar
  3. Lensa Gravitasi Melipatgandakan Citra Sebuah Galaksi Purba
  4. Citra Pertama Prediksi Ledakan Supernova Bintang oleh Hubble
  5. Hubble Mendeteksi Gumpalan Materi Gelap Terkecil
Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang