Langsung ke konten utama

Hubble Teliti Planet dan Bulan di Wilayah Terluar Tata Surya

Hubble telah menyaksikan dampak benturan dari benda-benda langit berukuran kecil di tata surya yang dialami oleh Jupiter. Tabrakan kosmik terbaru yang diamati oleh Hubble terjadi pada tahun 2009, ketika sebuah asteroid jatuh ke atmosfer Jupiter dan menghasilkan fitur gelap seukuran Samudera Pasifik.

Pada tahun 1994, Hubble juga telah menyaksikan 21 fragmen komet Shoemaker-Levy 9 yang membombardir planet raksasa gas secara bertahap. Inilah pertama kalinya para astronom menyaksikan fenomena semacam itu. Setiap tumbukan meninggalkan bekas hitam mirip jelaga di awan Jupiter.

hubble-teliti-planet-dan-bulan-di-wilayah-terluar-tata-surya-informasi-astronomi
Pada tahun 1994, komet Shoemaker-Levy 9 pecah menjadi 21 bongkahan yang menghujani awan tebal Jupiter. Hubble menangkap empat rangkaian gambar yang mendokumentasikan fitur gelap dampak tumbukan.
Kredit: R. Evans, J. Trauger, H. Hammel, HST Comet Science Team dan NASA

Bintik Merah Raksasa adalah landmark ikonik Jupiter, badai dahsyat seukuran Bumi yang telah diamati sejak akhir tahun 1800-an. Ukuran badai raksasa ini diketahui terus menyusut setidaknya dalam kurun waktu 90 tahun. Para astronom terus menggunakan Hubble secara berkala untuk mengukur radius Bintik Merah Raksasa dan meneliti penyebab penyusutan.

hubble-teliti-planet-dan-bulan-di-wilayah-terluar-tata-surya-informasi-astronomi
Bintik Merah Raksasa, ciri khas dari planet Jupiter, adalah putaran badai raksasa dengan kecepatan 300 mil per jam, ukurannya telah menyusut. Para astronom terus memonitor penyusutan badai yang terjadi secara bertahap sejak tahun 1930-an dan ingin mengetahui apa yang menyebabkan penyusutan menggunakan Hubble.
Kredit: NASA, ESA dan A. Simon (Pusat Penerbangan Antariksa Goddard); C. Go, H. Hammel (Space Science Institute dan AURA) dan R. Beebe (New Mexico State University)

Untuk pertama kalinya, Hubble juga telah menghasilkan gambar aurora terang di kutub utara dan selatan planet Saturnus dan Jupiter. Aurora adalah pemandangan indah berwarna-warni yang terjadi di lapisan teratas atmosfer. Aurora muncul ketika ketika partikel bermuatan listrik terperangkap oleh medan magnet dan diarahkan dengan kecepatan tinggi ke kutub utara dan selatan medan magnet. Ketika menghantam lapisan teratas atmosfer, partikel bermuatan listrik menyebabkan atom dan molekul di lapisan teratas atmosfer bercahaya.

Aurora menakjubkan di atmosfer Jupiter oleh Hubble.
Kredit: NASA, ESA, J. Nichols (Universitas Leicester) dan G. Bacon (STScI); A. Simon (NASA/GSFC) dan OPAL team

Bulan-bulan Jupiter juga telah memberikan informasi penting dalam upaya pencarian kehidupan di luar Bumi. Hubble telah menyediakan bukti terbaik untuk eksistensi lautan air asin di bawah permukaan Ganymede, bulan terbesar di tata surya yang mengorbit Jupiter. Bukti lautan air asin diperoleh melalui penelitian aurora di atmosfer Ganymede. Deposit air yang tersimpan di lautan bawah tanah Ganymede diperkirakan lebih banyak daripada seluruh air di permukaan Bumi.

Selain itu, Hubble juga mendeteksi bukti perubahan sementara di atmosfer Europa, salah satu bulan Jupiter. Para astronom memperkirakan perubahan ini disebabkan oleh gas yang dikeluarkan dari lautan di bawah permukaan. Upaya identifikasi air cair sangat penting untuk mencari dunia layak huni dan menemukan kehidupan di luar Bumi.


Hubble mencitrakan kepulan-kepulan air di Europa.
Kredit: Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA/Produser: Katrina Jackson

Pelajari lebih lanjut di artikel:
  1. Bongkahan Bola Api Komet Shoemaker-Levy 9 di Jupiter
  2. Penyusutan Bintik Merah Raksasa Jupiter Diungkap Hubble
  3. Aurora Saturnus Tak Sesuai Harapan Para Astronom
  4. Pertunjukan Cahaya Aurora di Atmosfer Jupiter
  5. Bukti Kepulan Uap Air di Europa, Bulan Beku Jupiter
  6. S/2004 N 1, Bulan Ke-14 Neptunus DitemukanHubble
  7. Bintik Gelap di Atmosfer Uranus Ditemukan Hubble
Ditulis oleh: Staf hubblesite.org

Sumber: Hubble Highlights, Studying the Outer Planets and Moons

#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang