Langsung ke konten utama

Skala Jarak Astronomi untuk Bintang-Bintang Tetangga Kita

skala-jarak-astronomi-untuk-bintang-bintang-tetangga-kita
Ilustrasi 2D beberapa bintang tetangga di lingkungan lokal kosmik kita.
 
Informasi Jarak
 
Di artikel sebelumnya: “Skala Jarak Astronomi untuk Bintang Terdekat Proxima Centauri”, kita mengetahui bintang terdekat dari Matahari terletak sekitar 39.900.000.000.000 km (4,22 tahun cahaya).
 
Berikut daftar bintang terdekat dari Matahari dalam rentang jarak 19 tahun cahaya! 
  • Proxima Centauri: 4,22 tahun cahaya
  • Alpha Centauri A dan B: 4,35 tahun cahaya
  • Barnard: 5,97 tahun cahaya
  • Wolf 359: 7,7 tahun cahaya
  • Sirius A dan B: 8,6 tahun cahaya
  • Epsilon Eridani: 10,5 tahun cahaya
  • Ross 128: 10,8 tahun cahaya
  • Procyon: 11,4 tahun cahaya
  • Tau Ceti: 11,9 tahun cahaya
  • Altair: 16,3 tahun cahaya
  • Eta Cassiopeiae: 19 tahun cahaya
skala-jarak-astronomi-untuk-bintang-bintang-tetangga-kita
Ilustrasi 3D beberapa bintang tetangga di lingkungan lokal kosmik kita dalam rentang jarak 12,5 tahun cahaya.
Kredit: Atlas of the Universe
 
skala-jarak-astronomi-untuk-bintang-bintang-tetangga-kita
Ilustrasi 3D beberapa bintang tetangga di lingkungan lokal kosmik kita dalam rentang jarak 250 tahun cahaya.
Kredit: Atlas of the Universe
 
Bagaimana Cara Para Astronom Mengukur Jarak Sejauh Itu?
 
Metode yang diterapkan oleh para astronom untuk mengukur jarak bintang-bintang adalah upaya fundamental dalam astronomi dan membawa implikasi penting untuk memahami alam semesta di sekitar kita.
 
Salah satu metode paling akurat yang sering digunakan untuk mengukur jarak bintang-bintang terdekat dari Matahari adalah metode paralaks.
 
Sejak tahun 1838, para astronom telah mengukur paralaks untuk bintang-bintang dengan presisi tinggi. Tapi metode paralaks kurang efektif untuk mengukur posisi dan pergerakan ratusan ribu bintang, persentase sangat kecil dari total bintang di galaksi Bima Saki. Pada tahun 1989, Badan Antariksa Eropa (ESA) meluncurkan satelit Hipparcos untuk mengukur posisi dan gerakan hampir 120.000 bintang secara akurat. Hipparcos telah mengukur sekitar satu juta bintang, meskipun dengan presisi yang lebih rendah. Berkat Hipparcos, para astronom kini setidaknya telah mengantongi data akurat ribuan bintang yang diukur menggunakan metode paralaks. Selain merupakan akronim dari HIgh Precision PARallax COllecting Satellite, Hipparcos adalah nama yang disematkan oleh ESA untuk menghormati matematikawan asal Bizantium yang bernama Hipparchus.
 
Paralaks menyediakan para astronom perhitungan jarak bintang yang terletak hingga beberapa ribu tahun cahaya. Di luar jarak itu, baseline paralaks begitu kecil sehingga tidak dapat diukur menggunakan instrumen kontemporer. Oleh karena itu, para astronom lebih banyak menerapkan metode tidak langsung untuk mengukur bintang yang jaraknya melampaui beberapa ribu tahun cahaya dari Matahari, yang dapat Anda pelajari di artikel selanjutnya “Skala Jarak Astronomi untuk Galaksi Bima Sakti”.
 
Mengapa Perhitungan Ini Dianggap Penting oleh Para Astronom?
 
Mengetahui jarak bintang-bintang tetangga dapat membantu para astronom untuk memahami lingkungan kosmik lokal di sekitar Matahari. Jadi dengan mempelajari bintang-bintang terdekat, para astronom dapat lebih memahami tentang Matahari sebagai bintang induk tata surya kita sendiri. Selain itu, para astronom juga ingin mengungkap apakah bintang-bintang terdekat juga menjadi induk bagi sistem planet yang barangkali layak huni dan menampung kehidupan berakal.
 
Tak sekadar menjadi salah satu bintang terdekat mirip Matahari, pada tahun 2007, Epsilon Eridani yang terletak 10,5 tahun cahaya dari Matahari diketahui menjadi induk bagi sistem planet. Demikian pula bintang katai merah Gliese 581 yang terletak sekitar 20 tahun cahaya dari Matahari, adalah sampel ideal yang kemungkinan memiliki sebuah eksoplanet terestrial yang mengorbit di zona layak huni, wilayah orbit ideal yang tidak terlalu panas atau tidak terlalu dingin dan berpotensi menopang  kehidupan di sebuah planet (fakta ini juga diungkap pada tahun 2007).
 
Karena terus bergerak mengitari pusat galaksi Bima Sakti, jarak bintang-bintang tetangga turut berubah seiring waktu. Disebut “proper motion”, pergerakan bintang didefinisikan sebagai pergerakan sudut semu bintang relatif terhadap bintang-bintang lainnya di langit. Tipikal proper motion sebuah bintang adalah ~0,1 detik busur per tahun. Adapun bintang Barnard adalah salah satu bintang terdekat dengan proper motion terbesar, 10,25 detik busur per tahun.
 
Pergerakan bintang-bintang juga dapat mengubah rasi bintang dari langit Bumi. Menurut para astronom dari Universitas Negeri Ohio, bentuk rasi bintang bintang Biduk akan berubah pada tahun 100.000 Masehi.
 
Durasi dan Jarak Tempuh
 
Dibutuhkan waktu 330.700 tahun bagi pesawat antariksa Voyager 1 yang melaju 17,3 km/detik untuk mencapai Eta Cassiopeiae. Bahkan jika mampu melaju secepat cahaya, yang dilarang oleh teori Relativitas Khusus Einstein, masih dibutuhkan waktu 19 tahun untuk mencapai Eta Cassiopeiae dari Bumi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...