Langsung ke konten utama

Skala Jarak Astronomi untuk Supergugus Lokal

skala-jarak-astronomi-untuk-supergugus-lokal
Kompilasi gambar penempatan grup-grup galaksi penyusun Supergugus Lokal.
 
Sekitar tiga perempat dari seluruh galaksi di alam semesta, diperkirakan bergabung dalam ikatan grup galaksi. Ada begitu banyak grup galaksi berukuran kecil, seperti Grup Lokal kita yang lokasinya relatif berdekatan. Sementara Gugus Virgo adalah sebuah gugus galaksi raksasa yang terdiri dari sekitar 2.000 galaksi dan terletak 65 juta tahun cahaya dari Bumi. Bersama 50 grup galaksi relatif kecil lainnya, Gugus Virgo menyusun ikatan kosmik masif yang disebut Supergugus Lokal.
 
Gugus Virgo adalah pusat dari Supergugus Lokal, itulah mengapa Supergugus Lokal juga kerap disebut Supergugus Virgo. Bidang ekuator Supergugus Lokal hampir tegak lurus dengan bidang galaksi Bima Sakti kita. Dengan diameter sekitar 100 juta tahun cahaya, Supergugus Lokal menampung massa sekitar 1015 massa Matahari..
 
Adapun Grup Lokal yang disusun oleh Bima Sakti, Andromeda, Triangulum, Leo I, NGC 6822 dan 30 galaksi lainnya, terletak di tepi Supergugus Lokal dan mengorbit supergugus dengan kecepatan sekitar 400 km/detik.
 
Skala Jarak Astronomi untuk Supergugus Lokal
  • Grup galaksi terdekat dengan kita adalah Grup M81 yang terletak sekitar 11 juta tahun cahaya atau 3,3 Mpc.
  • Grup galaksi terdekat berikutnya adalah Grup M101, terletak sekitar 7,3 Mpc.
  • Grup M51 berjarak sekitar 9,5 Mpc.
  • Grup M66 (Leo II) berjarak sekitar 10,7 Mpc.
  • Grup M96 (atau Leo I) berjarak sekitar 11,6 Mpc.
  • NGC 5846 atau Grup Draco berjarak sekitar 12,2 Mpc; dan
  • M109 atau Grup Ursa Major berjarak sekitar 16,8 Mpc.
Bagaimana Cara Para Astronom Mengukur Jarak Sejauh Itu?
 
Dari Bumi, para astronom tidak bisa menggunakan bintang variabel Cepheid yang berada di luar jarak 5 Mpc (atau 16,5 juta tahun cahaya), mengingat jaraknya yang terlalu jauh untuk membedakan tipe atau periode spektralnya. Jadi, para astronom menggunakan “lilin standar”, sebuah objek kosmik yang relatif mudah dikenali karena memiliki kecerahan intrinsik yang tidak terlalu bervariasi. Setelah sebuah objek kosmik diidentifikasi sebagai lilin standar, maka perkiraan luminositasnya dapat ditentukan. Selanjutnya jarak lilin standar dihitung melalui kecerahan semu dan hukum kuadrat terbalik.
 
Beberapa objek kosmik yang digunakan sebagai lilin standar, termasuk nova, wilayah HII, gugus bintang globular, supernova dan seluruh galaksi itu sendiri. Lilin standar memungkinkan para astronom untuk menentukan skala jarak astronomi untuk Supergugus Lokal.
 
Selain itu, Tully-Fisher relation yang menggagas bahwa kecepatan rotasi galaksi spiral berkorelasi dengan luminositas total galaksi (sering disebut indikator jarak sekunder), juga mumpuni untuk mengukur jarak relatif ke sebuah galaksi, meskipun sulit digunakan untuk menentukan nilai absolut. Demikian pula dengan Teleskop Antariksa Hubble NASA yang didesain untuk mengamati bintang-bintang variabel Cepheid di 20 galaksi terdekat.
 
Mengapa Perhitungan Ini Dianggap Penting oleh Para Astronom?
 
Selain ekspansi kosmos, tarik-menarik gaya gravitasi antara galaksi, grup galaksi dan gugus galaksi mempengaruhi kecepatan pergerakan satu sama lain. Misalnya, Andromeda yang justru mengarah ke Bima Sakti, dan tidak menjauhi Bima Sakti seperti galaksi-galaksi jauh lainnya. Untuk menetapkan konstanta Hubble, para astronom harus mengukur kecepatan dan jarak galaksi di tepi Supergugus Lokal dan sekitarnya.
 
Durasi dan Jarak Tempuh
 
Pesawat antariksa Voyager NASA menjauhi Matahari dengan kecepatan 17,3 km/detik. Untuk sampai ke grup galaksi terdekat Grup M81, Voyager membutuhkan waktu sekitar 191.000.000.000 tahun. Bahkan jika kita bisa melaju secepat cahaya, masih dibutuhkan waktu 11 juta tahun cahaya untuk mencapai Grup M81.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...