Supergugus
galaksi biasanya disusun oleh sekitar satu lusin gugus galaksi. Sementara
setiap gugus galaksi yang membentuk supergugus memiliki massa sekitar 1013-1014
massa Matahari. Supergugus galaksi dapat membentang hingga beberapa juta tahun
cahaya, diperkirakan sekitar 90% galaksi di seluruh alam semesta adalah bagian
dari supergugus.
Ilustrasi supergugus terdekat ini tidak menggambarkan citra yang sebenarnya, karena setiap supergugus dalam ilustrasi hanya diwakili oleh gugus galaksi utama yang menyusun supergugus masing-masing. Sebagai informasi, ilustrasi ini juga menampilkan bintang-bintang latar depan anggota galaksi Bima Sakti kita sendiri.
- Supergugus Virgo. Supergugus lokal kita disebut Virgo, mengingat Virgo adalah gugus galaksi utama yang menyusun supergugus lokal kita. Gugus galaksi terbesar berikutnya adalah Fornax. Untuk informasi lebih lanjut tentang supergugus lokal kita, pelajari di artikel: “Skala Jarak Astronomi untuk Supergugus Lokal”.
- Supergugus Coma: Dua gugus galaksi utama yang menyusun supergugus Coma adalah gugus galaksi Coma (Abell 1656) dan gugus galaksi Leo (Abell 1367).
- Supergugus Hydra: Hydra (Abell 1060) adalah gugus galaksi utama penyusun supergugus Hydra yang setara dengan gugus galaksi Virgo. Gugus galaksi terbesar berikutnya adalah Antlia.
- Supergugus Centaurus: Karena bidang galaksi Bima Sakti kita memotong wilayah langit tempat Supergugus Centaurus berada, citra gugus-gugus galaksi penyusun Centaurus akan memiliki bintang-bintang latar depan dari Bima Sakti. Centaurus (Abell 3526) adalah gugus galaksi paling dominan di supergugus Centaurus.
- Supergugus Perseus-Pices
terdiri dari banyak gugus galaksi yang membentang hampir 300 juta tahun cahaya.
Gugus Perseus (Abell 426) yang adalah salah satu gugus galaksi paling masif
dalam rentang jarak 500 juta tahun cahaya dari Bumi, terletak di salah satu
ujung supergugus ini. Karena strukturnya begitu menonjol, Perseus-Pices
dianggap sebagai supergugus yang paling
jelas di langit Bumi. Perseus-Pices diperkirakan terletak di dekat kehampaan
kosmik yang disebut Taurus Void.
Dengan diameter sekitar 100 juta tahun cahaya, Taurus Void berukuran masif, melingkar dan dibatasi oleh
dinding-dinding galaksi di setiap sisinya. Meskipun hampa, tetap ada beberapa
galaksi yang mendiami Taurus Void,
seperti UGC2627 dan UGC2629.
Ilustrasi
supergugus terdekat dan kehampaan kosmik terdekat.
Kredit: Richard Powell.
Skala Jarak
Sulit untuk menentukan jarak supergugus terdekat secara akurat, karena gugus-gugus galaksi di dalamnya seringkali terpisah jutaan tahun cahaya satu sama lain!
- Supergugus Hydra membentang sekitar 100 juta tahun cahaya, dan gugus-gugus galaksi penyusunnya berjarak antara 105-160 juta tahun cahaya dari Bumi.
- Supergugus Coma terletak sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Sementara dua gugus galaksi utamanya, Coma dan Leo, terletak sekitar 305 dan 290 juta tahun cahaya dari Bumi.
- Gugus-gugus galaksi di dalam supergugus Centaurus terletak sekitar 140-200 juta tahun cahaya dari Bumi.
- Supergugus Perseus-Pices membentang sekitar 300 juta tahun cahaya, sementara gugus-gugus galaksi di dalamnya terletak sekitar 180-240 juta tahun cahaya dari Bumi.
Untuk menentukan jarak galaksi yang begitu jauh, para astronom harus mempelajari pergeseran merahnya terlebih dahulu. Galaksi memancarkan cahaya dalam berbagai panjang gelombang, oleh karena itu para astronom mengurainya untuk mengamati spektrum cahaya. Spektrum cahaya kasat mata yang bersumber dari galaksi tipikal terlihat sebagai pita cahaya paling lebar dengan beberapa garis serapan (absorpsi) gelap di atasnya. Garis-garis serapan dihasilkan oleh panjang gelombang yang sangat spesifik (warna), menurut gas (termasuk hidrogen) yang dikandung galaksi.
Jika sebuah galaksi menjauh dari kita, maka warna garis serapan yang kita lihat di Bumi akan bergeser ke arah panjang gelombang cahaya merah yang lebih panjang. Itulah mengapa disebut pergeseran merah. Sebaliknya, jika sebuah galaksi bergerak mendekati kita, spektrumnya bergeser ke arah panjang gelombang cahaya biru yang lebih pendek, atau pergeseran biru.
Kecepatan galaksi yang menjauh dari kita sebanding dengan jaraknya dari kita. Semakin jauh jarak galaksi dari kita, maka semakin cepat galaksi tersebut menjauhi kita. Persamaan ini disebut Hukum Hubble, setelah astronom Edwin Hubble secara kebetulan menemukan galaksi-galaksi jauh yang semakin menjauhi kita pada tahun 1925. Hukum Hubble menguraikan bahwa kecepatan resesi atau laju benda langit yang bergerak menjauh dari kita, setara dengan jarak benda langit dikali Konstanta Hubble.
Berarti, jika para astronom dapat menentukan kecepatan resesi suatu benda langit berdasarkan pergeseran merahnya, maka jaraknya dapat diketahui. Metode Hubble dapat diterapkan untuk menghitung jarak objek astronom hingga batas alam semesta teramati, meskipun margin errornya cukup besar.
Mengapa Perhitungan Ini Dianggap Penting oleh Para Astronom?
Dari Bumi, kita berada cukup jauh dari supergugus terdekat, sehingga para astronom dapat mengamati bagaimana alam semesta terstruktur. Dan kita ternyata hanyalah bagian kecil dari gambaran besar yang pernah dibayangkan oleh para ilmuwan klasik seperti Aristoteles. Planet kita adalah bagian sistem bintang yang disebut tata surya, terletak di salah satu lengan terluar Bima Sakti, yang menjadi bagian dari gugus galaksi dan supergugus galaksi.
Sekarang para astronom dapat mengamati persebaran supergugus galaksi yang tidak merata di seluruh kosmos. Supergugus tersebar dalam filamen, lembar dan dinding yang diselilingi lubang-lubang kehampaan kosmik. Saat melihat dalam skala yang lebih besar, kita akan memiliki gambaran yang lebih baik tentang struktur berskala masif yang menyusun alam semesta kita.
Durasi dan Jarak Tempuh
Pesawat antariksa Voyager NASA menjauhi Matahari dengan kecepatan 17,3 km/detik. Untuk sampai ke supergugus Coma, Voyager membutuhkan waktu sekitar 5.200.000.000.000 tahun. Bahkan jika kita bisa melaju secepat cahaya, masih dibutuhkan waktu 300 juta tahun cahaya untuk mencapai supergugus terdekat Coma.
Rangkaian artikel skala jarak astronomi:
Sumber: The Nearest Superclusters
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Komentar
Posting Komentar