Sumber Sinar Gamma
Energi
sinar gamma paling kecil meskipun panjang gelombangnya paling banyak
dibandingkan gelombang apa pun dalam spektrum elektromagnetik. Sinar gamma
diproduksi oleh objek terpanas dan paling energik di alam semesta, seperti
bintang neutron, pulsar, supernova dan wilayah di sekitar lubang
hitam. Di Bumi, gelombang gamma dihasilkan oleh ledakan nuklir, kilat, dan
aktivitas peluruhan radioaktif.
Warna-warna yang tampak lebih cerah di wilayah rasi bintang Cygus ini menunjukkan deteksi sinar gamma oleh Teleskop Antariksa Sinar Gamma Fermi. Kredit: NASA/DOE/International Tim LAT |
Deteksi Sinar Samma
Tidak
seperti cahaya optik dan sinar-X, sinar gamma tidak dapat ditangkap dan
dipantulkan oleh cermin. Panjang gelombang sinar gamma sangat pendek sehingga
dapat melewati celah di antara atom dalam detektor. Detektor sinar gamma
biasanya dilengkapi dengan blok kristal padat. Saat masuk ke detektor,
sinar gamma akan bertabrakan dengan elektron di dalam kristal. Proses ini
disebut hamburan Compton, yakni benturan dengan elektron yang menyebabkan sinar
gamma kehilangan energi, mirip efek karambol. Benturan ini menciptakan partikel
bermuatan yang dapat dideteksi oleh sensor.
Semburan Sinar Gamma
Semburan
sinar gamma adalah fenomena elektromagnetik paling energik dan paling terang
setelah Big Bang. Jumlah energi yang dilepaskan dalam waktu 10 detik setara
dengan energi yang dihasilkan oleh Matahari selama kurun waktu 10 miliar tahun.
Bidang
astronomi yang mempelajari sinar gamma diprioritaskan untuk menemukan
objek-objek paling energik di alam semesta ini. Menemukan mereka memperbolehkan
para ilmuwan untuk mempelajari fisika baru, menguji teori dan melakukan
eksperimen yang tidak mungkin dilakukan di dalam laboratorium.
Jika
mata kita bisa melihat sinar gamma, langit malam akan terlihat sangat aneh.
Pemandangan rasi bintang yang familiar di langit malam akan digantikan oleh
semburan radiasi gamma berenergi tinggi yang terus berubah, hanya bertahan
sepersekian detik hingga menit layaknya kilatan blitz kamera, sejenak
mendominasi langit lalu memudar.
Satelit
Swift NASA merekam ledakan sinar gamma yang disebabkan oleh proses kelahiran
lubang hitam sejauh 12,8 miliar tahun cahaya (di bawah). Objek ini adalah salah
satu objek terjauh yang pernah terdeteksi.
Kredit: NASA/Swift/Stefan Immler, dkk. |
Komposisi Planet
Para
ilmuwan dapat menggunakan sinar gamma untuk menentukan komposisi sebuah planet. Gamma-Ray Spectrometer (GRS) yang terpasang di Mercury Surface,
Space Environment, Geochemistry, and Ranging (MESSENGER) bisa mengukur sinar
gamma yang dipancarkan oleh inti atom di permukaan Merkurius yang
terpapar sinar kosmik. Ketika terpapar sinar kosmik, unsur-unsur kimia di tanah
dan bebatuan memancarkan energi yang dapat diidentifikasi secara unik
dalam wujud sinar gamma. Data ini dapat membantu para ilmuwan untuk mencari
unsur-unsur yang dianggap penting secara geologis seperti hidrogen, magnesium,
silikon, oksigen, besi, titanium, natrium dan kalsium.
Sedangkan
spektrometer sinar gamma di Mars Odyssey
Orbiter NASA mendeteksi dan memetakan tanda-tanda khusus, seperti peta berikut yang menunjukkan konsentrasi hidrogen dari tanah di permukaan Mars.
Kredit: NASA/ Goddard Space Flight Center Scientific Visualization Studio |
Langit Sinar Gamma
Sinar
gamma juga mengalir dari bintang, supernova, pulsar dan piringan akresi lubang
hitam untuk menyirami langit kita dengan sinar gamma. Aliran sinar gamma ini
dicitrakan menggunakan Teleskop Antariksa Sinar Gamma Fermi NASA untuk
memetakan galaksi Bima Sakti. Visi Fermi mencakup pemandangan 360 derajat Bima
Sakti dari perspektif kita di Bumi.
Kredit: NASA/DOE/ International LAT Team |
Gambar Spektrum Penuh
Gambar
komposit berikut adalah sisa-sisa supernova Cassiopeia A yang memperlihatkan
spektrum penuh dalam satu gambar.
Data
sinar gamma dari Teleskop Fermi berwarna magenta, data sinar-X dari Observatorium Chandra berwarna biru dan hijau. Data optik dari Teleskop Hubble
berwarna kuning. Data inframerah dari Teleskop Spitzer berwarna merah dan data
radio dari Very Large Array berwarna oranye.
Kredit: NASA/DOE/Fermi LAT Collaboration, CXC/SAO/JPL-Caltech/Steward/O. Krause dkk, dan NRAO/AUI |
Ditulis
oleh: Staf science.nasa.gov
Sumber:
Gamma Rays
Rangkaian
Artikel Spektrum Elektromagnetik
11.
Sinar-X
12.
Sinar Gamma
Komentar
Posting Komentar