Langsung ke konten utama

Gelombang Ultraviolet

Apa Itu Cahaya Ultraviolet?

Panjang gelombang cahaya ultraviolet (UV) lebih pendek daripada cahaya kasat mata. Meskipun tidak terlihat oleh mata manusia, beberapa serangga, seperti lebah, dapat melihat gelombang UV. Fenomena mirip dengan bagaimana seekor anjing bisa mendengar suara peluit di luar jangkauan pendengaran manusia.


Cahaya Ultaviolet Matahari

Matahari adalah sumber spektrum penuh radiasi ultraviolet, yang umumnya dibagi ke dalam sub divisi UV-A, UV-B, dan UV-C. Klasifikasi ini paling sering digunakan dalam ilmu Bumi. UV-C adalah cahaya yang paling berbahaya dan hampir sepenuhnya diserap oleh lapisan atmosfer kita.

Sedangkan UV-B adalah cahaya berbahaya yang menyebabkan kulit kita terbakar. Paparan cahaya UV-B meningkatkan risiko kerusakan pada DNA dan sel organisme hidup. Untungnya, sekitar 95% cahaya UV-B diserap oleh lapisan ozon di atmosfer Bumi.

lebah-serangga-dapat-melihat-cahaya-ultraviolet-informasi-astronomi
Lebah dan beberapa burung, reptil dan serangga lainnya, dapat melihat cahaya ultraviolet-dekat yang memantul dari tanaman. Perangkap serangga elektronok biasanya memikat serangga dengan cahaya ultraviolet untuk menjebak mereka.

gelombang-ultraviolet-matahari-informasi-astronomi
Kredit: NASA/SDO/AIA

Para ilmuwan yang mempelajari objek astronomi umumnya merujuk radiasi ultraviolet menggunakan subdivisi yang berbeda: ultraviolet-dekat (NUV), ultraviolet-tengah (MUV), ultraviolet-jauh (FUV), dan ultraviolet-ekstrem (EUV). Pesawat antariksa Solar Dynamics Observatory (SDO) NASA mengambil gambar di atas dalam panjang gelombang radiasi ultraviolet-ekstrem (EUV).

Komposit warna semu mengungkap perbedaan suhu gas. Merah relatif dingin (sekitar 60.000 derajat Celcius) sementara warna biru dan hijau lebih panas (lebih dari satu juta derajat Celcius).

lingkaran-plasma-padat-matahari-ultraviolet-informasi-astronomi
Pesawat antariksa SDO NASA menangkap pemandangan lingkaran plasma padat yang meletus di permukaan Matahari, aktivitas surya yang paling menonjol. Plasma terlihat mengalir di sepanjang medan magnet.
Kredit: NASA ozonewatch.gsfc.nasa.gov

Penemuan Ultraviolet

Pada tahun 1801, Johann Ritter melakukan eksperimen untuk menyelidiki energi di luar ujung ungu dari spektrum cahaya kasat mata. Ritter mengetahui kertas foto akan lebih cepat berubah menjadi hitam apabila terpapar cahaya biru dibandingkan cahaya merah. Ritter kemudian menggunakan cahaya di luar ungu dan kertas foto berubah menjadi hitam, sekaligus membuktikan keberadaan spektrum ultraviolet.

penemuan-cahaya-ultraviolet-johann-ritter-informasi-astronomi
Eksperimen Ritter dirancang agar kertas foto terpapar cahaya di luar spektrum kasat mata untuk membuktikan cahaya di luar ungu, atau cahaya ultraviolet.
Kredit: Troy Benesch

Astronomi Ultraviolet

Karena atmosfer Bumi menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet berenergi tinggi, para ilmuwan menggunakan data dari satelit yang ditempatkan di atas atmosfer, untuk merasakan radiasi UV yang berasal dari Matahari dan benda-benda astronomi lainnya. Para ilmuwan dapat mempelajari pembentukan bintang menggunakan cahaya ultraviolet karena sebagian besar bintang berusia muda bersinar pada panjang gelombang ini.

cahaya-ultraviolet-galaksi-messier-81-informasi-astronomi
Gambar dari pesawat antariksa Galaxy Evolution Explorer (GALEX) NASA ini mengungkap bintang-bintang belia di lengan spiral galaksi Messier 81.
Kredit: NASA/JPL-Caltech

tampilan-galaksi-dalam-cahaya-ultraviolet-informasi-astronomi
Tiga galaksi yang diambil dalam cahaya kasat mata (tiga gambar terbawah) dan cahaya ultraviolet (baris atas) yang diambil oleh Ultraviolet Imaging Telescope (UIT) NASA pada misi Astro-2.

Perbedaan bagaimana galaksi terlihat disebabkan oleh tipe bintang yang bersinar paling terang dalam panjang gelombang optik dan ultraviolet. Pencitraan ultraviolet terhadap galaksi mengungkap sebagian besar awan molekuler yang mengandung bintang-bintang belia beberapa kali lipat lebih masif daripada Matahari dan memancarkan cahaya ultraviolet yang begitu kuat.

Sebaliknya, pencitraan kasat mata terhadap galaksi justru menunjukkan cahaya kuning dan merah dari bintang-bintang yang lebih tua. Dengan membandingkan kedua data ini, para astronom dapat mempelajari struktur dan evolusi galaksi.

Lubang Ozon

Proses kimiawi yang terjadi di lapisan atas atmosfer dapat memengaruhi jumlah ozon yang melindungi kehidupan dari sebagian besar radiasi UV Matahari. Setiap tahun, sebuah “lubang” di lapisan ozon yang tipis meluas ke Antartika, kadang-kadang meluas ke daerah-daerah berpenduduk di Amerika Selatan dan meningkatkan risiko terpapar sinar UV berbahaya.

lubag-ozon-dideteksi-dalam-cahaya-ultraviolet-informasi-astronomi
Lubang ozon.

The Dutch Ozone Monitoring Instrument (OMI) yang terpasang di satelit Aura NASA mengukur jumlah molekul gas krusial yang berperan atas proses kimiawi ozon dan kualitas udara. Gambar di atas menunjukkan jumlah ozon di atmosfer dalam Dobson Unit --satuan untuk mengukur konsentrasi ozon--. Data ini mengarahkan para ilmuwan untuk memperkirakan jumlah radiasi UV yang mencapai permukaan Bumi dan menentukan indeks rata-rata UV untuk memupuk kesadaran masyarakat di bidang kesehatan.

Sinar Ultraviolet Bintang

The Lyman-Alpha Mapping Project (LAMP) di Lunar Reconnaissance Orbiter dapat menembus ke dalam kawah-kawah gelap Bulan dengan merasakan pantulan sinar UV dari bintang-bintang jauh.

memetakan-kawah-bulan-dalam-cahaya-ultraviolet-informasi-astronomi
Kredit: Ernest Wright LRO/LAMP

Aurora

Aurora disebabkan oleh gelombang berenergi tinggi yang merambat di sepanjang kutub magnet sebuah planet, lokasi di mana mereka menerjang atom gas di atmosfer dan membuat mereka bersinar. Foton radiasi berenergi tinggi menerangi elektron di dalam atom atau bergeser ke kulit atas atom.

Ketika elektron kembali bergeser ke kulit bawah atom yang lebih rendah, energi dilepaskan sebagai cahaya dan atom kembali ke keadaannya semula. Warna cahaya ini dapat mengungkap jenis atom yang bercahaya. Cahaya hijau menunjukkan atom oksigen di ketinggian yang lebih rendah. Cahaya merah bisa bersumber dari atom oksigen di ketinggian yang lebih tinggi atau dari nitrogen. Di Bumi, aurora yang terjadi di wilayah kutub utara disebut Cahaya Utara.

aurora-cahaya-utara-ultraviolet-informasi-astronomi
Aurora kutub utara.

Aurora Jupiter

Teleskop Antariksa Hubble mengabadikan gambar aurora Jupiter ini dalam panjang gelombang ultraviolet yang membungkus kutub utara Jupiter menyerupai simpul tali laso.

aurora-ultraviolet-jupiter-informasi-astronomi
Kredit: John Clarke (Universitas Michigan) dan NASA

Gambar unik warna semu di bawah ini menunjukkan bagaimana Bumi bersinar dalam sinar ultraviolet. The Far UV Camera/Spectrograph yang ditempatkan di Bulan oleh para awak misi Apollo 16 mengambil gambar ini.

pantulan-cahaya-ultraviolet-bumi-informasi-astronomi
Sisi Bumi yang menghadap Matahari memantulkan banyak sinar UV dan pita-pita emisi UV juga tampak jelas pada sisi yang membelakangi Matahari. Pita-pita emisi UV dihasilkan oleh aurora yang bersumber dari partikel-partikel bermuatan Matahari. Mereka berputar mengitari Bumi di sepanjang garis medan magnet Bumi.

Ditulis oleh: Staf science.nasa.gov


Rangkaian Artikel Spektrum Elektromagnetik

10. Gelombang Ultraviolet
11. Sinar-X

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf